KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Krisis anggaran yang dialami tiga tim basket daerah memaksa Pengkab Perbasi Mojokerto membidik tim lain sebagai lawan sparing untuk persiapan Praporprov. Klub lokal Mojokerto menjadi jalan tengah untuk mengisi waktu persiapan akiabt penundaan babak kualifikasi Porprov tersebut. Meski meski kualitas permainan lawan kurang bisa terukur, persoalan tersebut tak menjadi kendala.
Ketua Harian Pengkab Perbasi Mojokerto, Mochammad Al Amin mengatakan, penolakan tiga tim atas ajakan menggulirkan turnamen persahabatan segi empat tak terlalu ia ratapi. Amin tetap akan menjadwalkan uji coba bagi Irsyad Ramadhan dkk meski lawannya bukan tim porprov. Yakni, dengan mencari tim-tim lokal yang komposisi dan performa timnya cukup bersaing.
’’Nanti kami akan cari tim-tim lokal yang isinya para pemain senior. Meskipun local pride, tapi secara kualitas masih bisa diadu,’’ terangnya. Pilihan tersebut diakui Amin agar performa anak asuhnya tetap bisa terasah selama sebulan sisa waktu persiapan kedepan. Dengan uji coba rutin, maka kualitas skill Irsyad Ramadhan dkk bisa terpantau dan dievaluasi sebelum dibenahi. Sehingga saat terjun di babak kualifikasi, Mei nanti, performa mereka sudah siap baik dari segi fisik, taktik, dan mental.
’’Yang bisa menurunkan performa tim itu ketika ada jeda waktu persiapan justru dipakai untuk istirahat. Kami upayakan mental, fisik dan cara bermain anak-anak tetap stabil sampai praporprov dimulai,’’ tegasnya.
Pelaksanaan Praporprov basket sendiri ditunda dua bulan dari yang sebelumnya dijadwalkan pertengahan Maret ini. Sebagai jadwal pengganti, Pengprov Perbasi Jatim sudah menentukan jadwal pengganti, yakni pada 14-27 Mei nanti. Dengan empat venue yang ditunjuk, yakni Gelora Pancasila, GOR Unesa, GOR Kertajaya, dan Goci Mall.
Nah, untuk mengisi jeda waktu penundaan pertandingan, Pengkab Perbasi sempat akan menggelar turnamen segi empat dengan mengajak beberapa tim daerah. Akan tetapi, belum sampai turnamen dibunyikan, sejumlah tim bidikan mengaku mengalami krisis keuangan. Tuban, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan menyatakan tidak bisa bergabung lantaran dilanda krisis anggaran operasional.
Sehingga memaksa mereka harus berhemat dengan tidak bertandang keluar kota. ’’Tuban, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan sama-sama berdalih anggarannya menipis karena penundaan jadwal praporprov. Sampai sekarang pun mereka belum memutuskan ikut turnamen segi empat atau tidak karena harus menyesuaikan dengan anggaran kebutuhan yang dikeluarkan,’’ pungkasnya. (far/fen)