KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sehari pasca dibuka, perolehan medali pertama kontingen Kota Mojokerto di Porprov VII sukses dipecahkan cabor wushu. Putri Graciela, pewushu putri yang turun di nomor Taiji Quan sukses merebut medali emas perdana.
Gadis 20 tahun ini berhasil menempati ranking pertama dengan nilai tertinggi, yakni 9,37 poin. Putri berhasil menyingkirkan dua pesaing kuatnya asal Kota Pahlawan Surabaya dengan hanya selisih 0,04 poin. Yakni Jolin Kaman dan Pingkan Maretta yang masing-masing meraih medali perak dan perunggu dengan nilai 9,33 dan 9,32.
’’perolehan ini menjadi kado manis bagi Kota Mojokerto yang tengah memperingati hari jadi ke-104,’’ ujar Ketua umum KONI Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo kemarin.
Seiring dengan perolehan medali ini, turut membuka peluang di cabor-cabor lain yang baru memulai pertandingannya sejak kemarin. Termasuk cabor judo dan gulat yang juga baru saja mendapatkan medali perak. Pejudo putri, Okta Widya Yulianti yang turun di kelas -70 kilogram (kg) merebut posisi kedua setelah di final kalah dengan pejudo senior asal Kota Surabaya.
Pun demikian pula dengan Khusnul Latifah pegulat putri yang turun di kelas 45 kg gaya bebas. Ia juga tidak bisa berkutik saat bertarung di partai final melawan pegulat asal Tuban, Nur Aziazah. Sehingga keduanya harus puas dengan raihan medali perak. ’’Judo dan gulat putri sudah kami prediksi meraih perak. Tapi masih ada peluang medali emas di kelas yang lain,’’ tegasnya.
Meski sudah mengemas sekeping emas dan dua perak, Santoso mengklaim hasil itu belum final. Dirinya menegaskan jika perjuangan atletnya di Porprov masih panjang. Sehingga peluang menambah medali juga masih terbuka lebar. ’’Beberapa cabor andalan seperti biliar, woodball juga belum sampai di partai puncak,’’ tegasnya.
Sementara itu, pelatih Judo Kota Mojokerto, Mochammad Syaiful Raharjo mengaku enam anak asuhnya masih berpeluang merebut kembali medali, khususnya medali emas sebagai raihan tertinggi. Bahkan, dua jagoannya, pejudo kakak beradik Hendra-Hendri Aditya yang digadang-gadang siap merebut emas, kini belum tampil.
Dua pejudo itu dijamin mampu merebut emas setelah capaiannya selama menjalani Training Center (TC) cukup mentereng. Bahkan pejudo 20 tahun ini mengalami peningkatan pesat kualitas skill usai menjalani TC dua pekan di tiga Camp Judo terbaik nasional, yakni Karawang, Bogor dan Bandung, Jawa Barat yang juga didampingi dan diikuti pejudo nasional. ’’Insyallah hari terkahir di tanggal 28 nanti, kami bisa merebut dua emas lagi dari Hendra dan Hendri,’’ pungkasnya. (far/ron)