Ditahan Imbang 1-1 Saat Uji Coba Lawan Kabupaten Kediri
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tampaknya tim pelatih mesti bekerja ekstra untuk mendandani materi pemain sepak bola Kabupaten Mojokerto. Pasalnya, kualitas pemain pelapis diniai masih belum bisa mengimbangi pemain pengisi line up. Itu terbukti saat skuad asuhan Teddy Arif Prianto ditahan imbang 1-1 dalam laga uji coba melawan tim porprov Kabupaten Kediri. Kabupaten Mojokerto kebobolan di pengujung laga usai melakukan sejumlah pergantian pemain.
Dalam laga latih tanding yang digelar di Stadion Gelora Gajah Mada Mojosari Sabtu (18/3) pagi itu, kedua tim langsung jual beli serangan sejak pertandingan dimulai. Berlaga di kandang, skuad Kabupaten Mojokerto mendominasi pertandingan sejak menit awal. Sejumlah peluang di depan gawang Kabupaten Kediri pun tercipta. Hingga, anak asuh Teddy Arif Prianto pecah telur di menit ke 32.
Gol tercipta melalui open play, berkat kerja sama apik antara lini tengah dan depan dengan umpan-umpan pendek. Skor 1-0 untuk Kabupaten Mojokerto bertahan hingga turun minum. Memasuki 45 menit kedua, permainan tuan rumah agak berbeda. Ball possession justru didominasi tim tamu yang haus gol penyeimbang. Dominasi permainan skuad Bumi Majapahit mulai kendor sejak melakukan sejumlah pergantian pemain.
Salah satunya posisi kiper. Kabupaten Mojokerto harus melakukan dua kali pergantian penjaga gawang usai kiper kedua cedera saat baru beberapa menit menggantikan kiper utama. Tim lawan yang terus bermain menekan akhirnya berhasil mencetak gol penyeimbang di menit 85 melalui tendangan spekulasi. Itu terjadi setelah beberapa menit kiper ketiga masuk ke lapangan. Skor imbang 1-1 pun bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Pelatih kepala tim Porprov Kabupaten Mojokerto Teddy Arif Prianto menyebut, dalam laga uji coba tersebut pihaknya sengaja melakukan sejumlah rotasi pemain. Tepatnya, untuk melihat kemampuan pemain pelapis di medan laga. ”Di pertandingan ini kami lakukan rotasi pemain, khususnya untuk pemain yang (sering) ada di bangku cadangan. Ternyata permainan (dan kualitas) mereka berbeda,” sebutnya seusai pertandingan.
Pihaknya tak menampik jika salah satu faktornya adalah menit bermain dan latihan masing-masing pemain. Melihat ketimpangan materi pemain line up dan cadangan itu, lanjut Teddy, tim pelatih bakal terus menggenjot pembenahan di sejumlah aspek. Baik fisik, teknik, hingga mental pemain.
”Sampai saat ini kita terus menata pemain cadangan biar kemampuan mereka merata. Jadi, pemain cadangan ini kita bentuk supaya bisa menjadi supersub, kita coba terus (melalui pertandingan) sampai ketemu,” tandas pelatih 33 tahun itu. (vad/ron)