KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tak bisa dipungkiri, biliar merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan konsentrasi penuh selama pertandingan. Sehingga para atlet turut digembleng sejumlah materi latihan konsentrasi selain ketahanan fisik dan mental. Tujuannya tak lain untuk mengasah insting pebiliar menentukan langkah tepat dan cepat dalam mencetak angka sekaligus memenangkan pertandingan.
Konsentrasi pebiliar dikuras untuk sejumlah hal selama pertandingan. Mulai dari menentukan langkah hingga melesatkan tembakan pada bola sasaran untuk mencetak angka. Terlebih, ada sejumlah teknik tembakan dalam biliar seperti combination shot, bank shot, jump shot, maupun stop ball yang bisa menentukan langkah selanjutnya. Baik bagi pebiliar itu sendiri maupun menguntungkan langkah lawan.
”Maka dari itu, konsentrasi ini sangat penting dalam biliar. Jadi atlet-atlet kita wajib berkonsentrasi dan fokus penuh ke permainannya. Kalau tidak, bisa salah langkah, selesai sudah,” ungkap Ketua Umum Pengkot POBSI Mojokerto Bagus Majoki. Apalagi, dalam pertandingan resmi, pebiliar hanya diberikan waktu 30 detik saat bergantian melesatkan sodokan. Artinya, mereka dituntuk berpikir cepat dan tepat untuk mencetak poin dan memenangkan permainan.
”Tanpa konsentrasi yang kuat bisa dibilang sulit untuk bisa berpikir cepat (dalam waktu 30 detik),” tambah pria yang akrab disapa Bejo ini. Tak pelak, materi latihan konsentrasi pun rutin disuguhkan pada para atlet. Khususnya, bagi 13 pebiliar yang bakal diterjunkan ke Porprov VIII Jatim September nanti. Pihaknya dan dua pelatih yang ada, punya cara tersendiri meningkatkan kemampuan konsentrasi para pebiliar.
Secara umum, para pebiliar diberi gangguan sebelum melesatkan tembakan untuk mencetak poin. Namun, mereka harus tetap bisa melesatkan tembakan dengan tepat ke sisi lubang meja dalam waktu kurang dari 30 detik. ”Salah satunya yang sederhana, setelah mereka melihat posisi bola dengan lubang (meja), kita tutup lubangnya dengan tangan. Mereka harus tetap nembak, kalau bola sasaran mengarah ke lubang, kita buka. Kalau masuk ya bagus. Ini sekaligus meningkatkan insting mereka,” papar pria kelahiran Kediri itu.
Hal itu rutin dilakukan secara mendadak oleh para pelatih. Harapannya, para atlet mampu tetap berkonsentrasi penuh dan merampungkan permainan dengan hasil maksimal. Meski ada sejumlah gangguan yang mengarah pada mereka. ”Jadi, mental pebiliar ini juga kita bentuk dari awal. Bagaimana mereka harus sabar dan mengatur emosi. Karena itu mempengaruhi permainan mereka juga,” tandas Bejo. (vad/ron)