Penetapan Tim Biliar Porprov Kota
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Bongkar pasang pebiliar sepekan terakhir, belum cukup memantapkan tekad Pengkot POBSI Mojokerto dalam menetapkan komposisi skuad untuk Porprov Juni nanti. Otak-atik komposisi masih terus digulirkan selama masa training center (TC) berjalan hingga jelang penetapan kontingen Kota Mojokerto Mei nanti. Langkah ini sekaligus untuk mengukur tingkat persaingan dan target medali yang akan dibebankan kepada 7 pebiliar.
Ketua Umum Pengkab POBSI Mojokerto, Bagus Majoki mengatakan, proses uji potensi 7 pebiliar masih terus berlaku meski tujuh atlet sudah dinyatakan layak bersaing di Porprov. Hanya saja uji potensi kali ini tidak berlaku antaratlet dan antarcabor. Melainkan di internal Pengkot POBSI sendiri. Sehingga, pengkot POBSI cukup menilai kualitas skill mereka berdasarkan nomor dan kelas yang diikuti. ’’Masih belum kami tetapkan. Kami masih mencari formulasi yang tepat untuk membuka peluang perolehan medali porprov,’’ tegasnya.
Tidak sekadar dinilai, ketujuh pebiliar juga turut dirotasi dari nomor dan kelas spesialisasinya. Tujuannya, tak lain untuk melihat sejauh mana peluang perolehan medali di Porprov nanti.
Rotasi ini sekaligus sebagai ajang untuk me-refresh pebiliar agar tidak mengalami kejenuhan atau kebosanan. Mengingat, proses TC rutin sudah mereka jalani selama setahun terakhir. ’’Kami harus tetap mencari mana peluang yang terbaik. Namun tetap dengan fokus persiapan porprov, bukan untuk ajang lain,’’ tandasnya.
Proses otak-atik lebih diutamakan di nomor perorangan putra. Di mana, I Gede Arya yang selama ini andalan utama, bakal ditemani satu pebiliar lagi, yakni Mochammad Taufik.
Pebiliar yang baru bergabung 7 bulan terakhir mulai di coba nomor bola 9 dan bola 8 yang sebelumnya hanya dihuni I Gede Arya sendiri. Dengan perubahan ini, tugas Arya ke depan bakal semakin ringan. Bahkan, keduanya juga bisa ditandemkan di nomor double. Sehingga, potensi dan peluang pebiliar merebut medali semakin besar.
Pun demikian di sektor putri. Bejo juga merotasi dua pebiliar sesuai kualitas skill di nomor spesialisasinya. Nurma Ulifatul bakal diturunkan di single bola 9. Sementara, Shinta Praditina akan ditandemkan dengan Nurma di nomor ganda bola 9. ’’Sementara yang sudah bisa dipetakan baru nomor itu. Namun belum bisa kami tetapkan, karena bisa berubah sewaktu-waktu,’’ pungkasnya. (far/ron)