Hasil Sementara Tes Fisik Tahap Dua
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – KONI Kabupaten Mojokerto menggelar tes fisik tahap dua bagi ratusan atlet proyeksi porprov. Bersama tim konsultan Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) Jatim, tes fisik lanjutan digeber selama tiga hari. Hasil sementara, mayoritas atlet menunjukkan peningkatan skill fisik ketimbang hasil tes fisik sebelumnya.
Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Suher Didieanto menerangkan, tes fisik tahap lanjutan ini berlangsung sejak Sabtu (11/3) hingga hari ini di GOR MAN 2 Mojokerto. Dari sejumlah cabor proyeksi porprov yang sudah menjalani tes fisik, mayoritas menunjukkan hasil positif. ”Alhamdulillah hasil (tes) tahap dua sementara ini ada peningkatan dibanding (tes tahap awal) sebelumnya,” ujarnya kemarin.
Dalam angka, lanjut Suher, meningkatnya kemampuan fisik atlet proyeksi porprov relatif signifikan. Rata-rata, masing-masing atlet menunjukkan peningkatan skor lebih dari angka 20. ”Kalau sebelumnya atlet punya nilai 60, sekarang nilainya bisa 80 sampai 85. Peningkatannya lebih dari 20,” terangnya. Bersama tim konsultan, KONI mematok nilai 80 bagi masing-masing atlet untuk layak bersaing mendulang prestasi di gelaran Porprov Jatim edisi VIII nanti.
Khususnya, nilai untuk kemampuan strenght, speed, endurance, power, maupun agility yang dimiliki atlet. Sebab, aspek fisik tersebut dinilai penting untuk menunjang performa atlet saat berlaga selain astek teknis maupun taktik dan strategi. Suher menyebut, tren positif ini menjadi salah satu indikasi keseriusan atlet dari masing-masing cabor untuk memaksimalkan persiapan jangka panjang yang telah direncanakan. Tidak menutup kemungkinan, nilai apik para atlet tersebut berlanjut pada tes fisik berikutnya.
”Harapannya seperti itu (meningkat di tes fisik tahap tiga). Ini baru tahap dua ya, semoga saja kedepannya terus meningkat,” kata Suher. Terlebih, hasil tes fisik tahap lanjutan ini menjadi salah satu acuan KONI mencoret atlet yang dinilai kurang siap berlaga di porprov. Sehingga, atlet yang diberangkatkan nanti memiliki peluang yang lebih baik untuk mendulang prestasi di ajang bergengsi tingkat Jatim tersebut.
”Ini menjadi sedikit acuan kami untuk melakukan pencoretan atlet yang punya nilai rapor merah. Ini sudah kami sampaikan ke masing-masing cabor. Mekanisme ini juga sudah kami sampaikan ke bupati, dan beliau setuju. Supaya atlet berangkat berangkat potensi juara,” tukas Suher. (vad/ron)
