KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – PS Mojokerto Putra (PSMP) masih menghitung efek dari penundaan kickoff Liga 3 regional Jatim. Tidak hanya dari segi materiil, dampak immateriil juga mulai diantisipasi manajemen dalam lanjutan persiapannya mengarungi Liga 3 musim 2022. Khususnya kepada pemain dan suporter yang sudah lama menantikan gaung dan atmosfer The Lasmojo berlaga di kompetisi resmi pasca terbebas dari sanksi larangan bermain selama tiga tahun.
’’Yang kami pikirkan adalah bagaimana tim ini tetap bisa eksis. Apalagi kan PSMP ini baru lepas dari sanksi, pasti banyak yang ingin tahu sejauh mana perkembangannya,’’ terang Presiden klub PSMP, Firman Efendi kemarin.
Sejauh ini, Firman mengaku belum ada perubahan intensitas maupun metode latihan yang sudah berjalan selama hampir dua bulan belakangan. Para penggawa Laskar Majapahit tetap stagnan berlatih rutin di lapangan Desa Bicak, Kecamatan Trowulan.
Bahkan, manajemen telah memberikan jaminan kepada pemain dan pelatih untuk tidak meliburkan atau membubarkan tim pasca penghentian Liga untuk sementara waktu. Jaminan itu sesuai dengan komitmen yang sudah dibuat bersama di awal-awal pembentukan tim Agustus lalu. Di mana, apapun situasi dan kondisinya, eksistensi Laskar Majapahit di kompetisi resmi tidak boleh pudar. Sehingga nama besar dan gaungnya tetap ada di hati publik Mojokerto.
’’Kami tidak berpikir tim ini harus berhenti, justru harus tetap eksis menyesuaikan dengan perkembangan situasi,’’ tandasnya. Pendapat yang sama juga diutarakan tim pelatih yang tetap akan melanjutkan aktivitas persiapan tim. Tidak hanya latihan, uji coba juga sudah dijadwalkan agar performa Mochammad Firman dkk tetap terjaga. Setidaknya tiga kali uji coba dibutuhkan manajemen agar kualitas Laskar Majapahit tidak menurun selama perpanjangan masa persiapan.
’’Tidak ada perubahan progam latihan, masih jalan seperti progam awal. Mungkin akan lebih banyak kami adakan uji coba. Kami sudah komitmen sejak awal baik dari pelatih, pemain maupun offisial. Jadi insyaallah kondisi tim PSMP masih kondusif dan baik-baik saja,’’ tambah pelatih PSMP, Teddy Arif Priyanto kemarin.
Akan tetapi, program uji coba tersebut juga belum sepenuhnya bisa terlaksana sesuai rencana. Sebab, Asprov PSSI Jatim melalui surat nomor 463/B/PSSI-Jatim/X/2022 meminta seluruh aktivitas sepak bola, khususnya kompetisi berhenti sementara.
Penghentian ini berdasarkan pertimbangan proses investigasi yang sedang berjalan atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Padahal, tim pelatih sudah menjadwalkan uji coba melawan Persibo Bojonegoro, akhir pekan nanti. Namun dengan adanya surat tersebut, uji coba juga terancam ditunda atau dibatalkan. ’’Belum tahu apakah bisa digelar uji coba atau tidak, kami masih mencoba menghubungi pihak lawan (Persibo, Red),’’ pungkasnya. (far/ron)
