23.2 C
Mojokerto
Tuesday, June 6, 2023

Mojotirto Festival, Tanda Dibangunnya Wisata Bahari Mojopahit

Berbasis Budaya dan Sejarah

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pembukaan Mojotirto Festival di kawasan Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon yang diwarnai banyak tarian tradisional meriah, Senin (20/3). Event tahunan yang keempat dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia kali ini sekaligus penanda peletakan batu pertama akan dibangunnya proyek strategis nasional Wisata Bahari Mojopahit berbasis budaya dan sejarah.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, menegaskan, Mojotirto Festival tak lain sebagai bentuk syukur atas air yang melimpah yang diberikan Tuhan yang Maha Kuasa kepada masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya. ”Sehingga kita patut bersyukur setiap tahun kita tidak pernah kekurangan air,” ungkapnya.

Dalam momentum ini juga dirahapan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Sekaligus menjaga ekosistem pariwisata di Mojokerto yang merupakan pusat kerajaan Majapahit pada abad ke 13-14. Selain itu, event Mojotirto Festival yang ke empat ini sekaligus penanda peletakan batu pertama akan dibangunnya proyek strategis nasional wisata Bahari Mojopahit disekitar Sungai Ngotok atau jembatan Rejoto.

”Semoga melalui umbul dungo Festival Mojotirto ini seluruh proses pembangunan sampai dibukanya pariwisata berbasis budaya dan sejarah ini benar-benar memberi dampak sebagai trigger untuk ekonomi masyarakat Kota Mojokerto. KHususnya ekonomi kerakyatan atau UMKM yang merupakan sektor penunjang PDRB yang terbesar di Kota Mojokerto ini,” tandas Ning Ita.

Baca Juga :  Bupati Mojokerto Pantau Pembangunan Sumur Resapan Wilayah Industri

Pembangunan ini merupakan persembahan pemerintah untuk masyarakat Mojokerto agar yang dicita-citakan atas kebangkitan Mojopahit diera ini bisa dibangkitkan kembali bersama-sama dengan memanfaatkan potensi air yang berlimpah yang ada di Kota Mojokerto. Ning Ita menyebut, di lahan seluas 6 hektar ditambah 2 hektar lahan aset BBWS Brantas akan terbangun berbagai pariwisata. Di antaranya ada agrowisata petik jerut hingga wisata kuliner di atas kapal Majapahit sepanjang 40 meter dengan view Sungai Ngotok.

LARUNG: Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari ikut menari dalam rangkaian Mojotirto Festival bersama forkopimda dan tamu undangan VVIP lakukan Larung tujuh sumber mata air di Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto Senin (20/3). (Khudori Aliandu/JPRM)

Ditambah akan ada wisata susur sungai dengan belasan kapal besar dari Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif untuk untuk menunjang wisata ini. ”Jadi dengan pembangunan Wisata Bahari Mojopahit yang dilakukan tahun ini, tentu akan menjadi tempat yang fantastis untuk destinasi wisata di Kota Mojokerto dengan menyuguhkan kuliner dari UMKM Kota Mojokerto,” tegasnya.

Ditempat ini pula akan menjadi pusat literasi Majapahit secara digital Termasuk dibangun pusat layanan terpadu untuk tempat kurasi produk-produk UMKM untuk kembangkan ekonomi kreatif di Kota Mojokerto. Harapan ke depan, wisata Bahari Mojopahit ini akan menjadi pendukung KSPN Mojopahit yang ada di Trowulan. Sehingga ketika ada wisatawan yang datang dari berbagai daerah bisa hadir di Mojokerto Raya dengan berbagai fasilitas pendukung yang sudah disediakan.

Baca Juga :  Mojobatik Festival 2022, Ajang Menampilkan Keanekaragaman Batik Khas

”Kami berterimakasih kepada satuan pendidikan, budayawan, untuk bersama-sama mewujudkan terbangunnya wisata Bahari Mojopahit di Kota Mojokerto ini. Semoga tahun depan tidak hanya Mojotirto Festival, tapi kehadiran infrastruktur yang kita bangun juga mudah diakses wisatawan dari berbagai daerah, tanpa ribet menggunakan google map,” tegasnya.

Di dalam pelaksanaannya, ada berbagai macam prosesi. Di antaranya, prosesi Umbul Dungo Tirta Amerta, dilakukan pelarungan air ke sungai Ngotok yang berasal dari tujuh sumber mata air penghidupan yang disiapkan dari berbagai penjuru. Meliputi, sumber air Jolotundo, Sumur Upas Candi Kedaton, Situs Damarwulan, Situs Sitinggil, Sakti Gajahmada Jatirejo, Situs Tribuana Tunggadewi Klinterejo, dan sumber air Sumur Towo Kubur Panjang.

”Itu sebagai simbul jika air merupakan kehidupan setiap insan manusia. Peringatan yang dilakukan proses ini sebagai penanda bahwa masyarakat Kota Mojokerto senantiasa menjaga kelestarian sumberdaya air di Kota Mojokerto,” tambah Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo. (ori)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/