MOJOKERTO – Pelaksanaan KTT G20 di Bali berimbas positif terhadap permintaan kerajinan cor kuningan dan perak karya pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto. Perajin di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan mengaku omzet meningkat drastis karena pesanan buyer dari Bali.
Peningkatan pesanan kerajinan khas Majapahitan itu mencapai 40 hingga 60 persen. Bahkan dari peningkatan ini pengusaha sekaligus pelaku UMKM tersebut berani menambah jumlah karyawan. Dari semula 3 orang menjadi 8 karyawan.
Isa Destiawan, salah satu perajin, mengungkapkan, di antara karya kreatif cor kuningan yang diminati buyer saat ini cukup beragam. Dari berdesain abstrak hingga identik dengan Kerajinan Majapahit. “Buyer dari negara-negara Eropa, seperti Jerman bahkan datang ke rumah untuk memesan langsung,” tutur perajin Desa Bejijong, Trowulan ini.
Mendekati pelaksanaan KTT G20 di Bali, Isa Destiawan mengaku, permintaan buyer dari Bali juga meroket. Hal itu diyakini imbas dari Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 yang mengundang berbagai kepala negara di dunia.
“Alhamdulillah, sebulan sebelum KTT G20 pesanan berdatangan. Sekarang kami juga menambah karyawan karena buyer meminta pesanan mereka dituntaskan,” tandas dia.
Dalam sebulan mereka kini mampu mengantongi omzet hingga Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per bulan. “Ya, sekarang yang jadi kendala perajinan tetap masalah klasik, yaitu permodalan,” pungkas pria 41 tahun ini. (dar/fen)