30.8 C
Mojokerto
Sunday, May 28, 2023

Masjid Bersejarah Era Raden Adipati Kromo Djojo Adi Negoro Dibongkar

MOJOKERTO – Takmir Masjid Besar Darussalam (Madasa) Gemekan, Sooko, Mojokerto dibantu Pemkab Mojokerto akhirnya resmi merobohkan bangunan Masjid Besar Darrusalam yang lama.

Proses pembongkaran masjid yang menyimpan nilai sejarah tinggi tersebut dimulai sejak 9 Maret 2023 lalu. Setelah dewan pengurus takmir bersama Pemkab Mojokerto menggelar musyawarah mufakat untuk memutuskan proses pembongkaran.

Itu setelah proses pembangunan dan pengembangan Masjid Besar Darussalam (Madasa) yang baru kini telah mencapai 65-70 persen.

DIGANTI: Masjid Besar Darussalam, Gemekan, Sooko, Kabupaten Mojokerto yang lama telah dibongkar dan di belakangnya telah berdiri masjid yang baru. (Yulianto Adi Nugroho/JPRM)

Proses pembongkaran masjid yang dibangun pada era Bupati Mojokerto Raden Adipati Kromo Djojo Adi Negoro pada 19 Januari 1893 silam tersebut, melibatkan warga dan DPUPR Kabupaten Mojokerto. Termasuk mendatangkan alat berat untuk membantu merobohkan bangunan, menara dan gapura.

Baca Juga :  Situs Pra Majapahit di Gemekan Mojokerto Diekskavasi Lagi

Hingga Senin (27/3), lahan yang sebelumnya di atasnya berdiri masjid lama tersebut kini sudah rata dengan tanah. Di antara yang belum terbongkar adalah bangunan tempat berwudlu berada di sisi selatan.

Bendahara Masjid Besar Darussalam H Imam Syafii mengungkapkan, kendati saat ini telah rata dengan tanah, namun pengurus masjid dan Pemkab Mojokerto memutuskan untuk mempertahankan bagian bangunan bernilai sejarah tinggi. “Ini untuk mendukung perluasan masjid baru,” katanya.

SEBELUM DIBONGKAR: Kondisi Masjid Besar Darussalam, Gemekan, Sooko, Kabupaten Mojokerto sebelum dibongkar. Masjid tersebut awalnya dibangun Bupati Mojokerto Raden Adipati Kromo Djojo Adi Negoro pada akhir abad ke-19. (Yulianto Adi Nugroho/JPRM)

Di antaranya, mutiara menara, soko guru, tangga menuju tempat muazin, prasasti dan pintu dan daun pintu Madasa lama. “Semua masih dipertahankan dan sekarang kita rawat dengan baik,” ungkapnya. Sedianya peninggalan bersejarah tersebut akan dimanfaatkan untuk melengkapi bangunan masjid baru.

Baca Juga :  Menko Perekonomian Airlangga Dorong Pemanfaatan Kemudahan Pendirian Koperasi

“Didirikan kembali persis berada depan Madasa baru,” imbuh pria yang sekaligus panitia pembangun Madasa ini. Dia mengaku selama proses pembongkaran masjid lama sejauh ini tidak ditemukan kendala. Semua berjalan seperti yang direncanakan. Termasuk, proses pemerataan tanah menggunakan bantuan backhoe.

“Musyawarah bahkan saran para kiai dan tokoh-tokoh sepuh kita jalani. Alhamdulillah berjalan lancar. Malah kita menemukan sumur lama asli sumber mata air masjid lama. Itu nanti akan kita manfaatkan kembali dan dilestarikan,” tandasnya. (adi/ris)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/