28.2 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Keris Era Majapahit, Senjata dan Identitas Nusantara

MAJAPAHIT merupakan salah satu kerajaan dengan luas wilayah terbesar di Asia Tenggara. Daerah kekuasaannya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, hingga sebagian Filipina. Tak pelak, nusantara memiliki keanekaragaman budaya. Namun, kala itu keris menjadi senjata sekaligus simbol masyarakat Nusantara. Yang digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Secara umum, keris merupakan senjata sejenis belati untuk pertempuran jarak dekat. Terbuat dari logam besi, baja, nikel, hingga batuan meteorit. Berbagai bahan tersebut dilebur dan ditempa melalui proses metalurgi dengan suhu mencapai lebih dari 1.500 derajat celsius. Keberadaan keris ini pun disinyalir sudah ada sejak beberapa abad sebelum Wilwatikta berdiri.

’’Awal mula penggunaan keris ini merupakan senjata sejenis belati tusuk. Beberapa sumber menyebut keris sudah ada jauh sebelum Majapahit berdiri. Salah satunya, masa Ken Arok (abad 12 masehi). Dalam serat Pararaton disinggung, pengikut Raden Wijaya dan Jayakatwang saling tusuk menusuk yang disinyalir menggunakan senjata keris,’’ ungkap Kasub Unit Koleksi Pusat Informasi Majapahit (PIM) Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim Tommy Raditya D.

Baca Juga :  Kurun Lima Jam, Dua Kecelakaan Maut Terjadi di Mojokerto

Seiring berjalannya waktu, pemakaian keris di era Majapahit semakin masif. Itu didukung dengan banyaknya kelompok khusus pembuat senjata yang kerap disebut pande atau Empu. Mulai dari pande dadap, wsi, mas, gangsa maupun singya-singyan. Saat itu ada sejumlah Empu kenamaan, di antaranya adalah Empu Gandring dan Supo.

’’Dalam Catatan Ma Huan (anggota Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming) berjudul Yingya Shenglan (1416 masehi), menyebutkan jika kali pertama mereka menginjakkan kaki di Nusantara atau Jawa, mereka melihat banyak masyarakat yang menyandang keris dalam aktivitas sehari-hari. Khususnya laki-laki, baik dewasa maupun anak-anak,’’ bebernya.

Keris yang digunakan kala itu masih sederhana dan tak beragam layaknya kini. Sesuai fungsi utamanya sebagai senjata. Namun begitu, selain sebagai senjata, keris juga merupakan simbol sosial pemakainya. ’’Memang waktu itu ada keris yang khusus dibuat untuk pejabat kerajaan. Tapi mayoritas keris yang dipakai saat itu sejenis keris bethok. Karena memang keris kala itu perkembangan dari belati tusuk, jadi masih sederhana. Keris yang distilasi, diperumit, dan diperindah, mulai dibuat di era setelah majapahit runtuh,’’ tandas Tommy. (vad/ron)

Baca Juga :  SMPN 1 Mojosari Mojokerto Digembleng Pelatihan Jurnalistik

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/