27.7 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Visi, Misi, dan Ambisi

Oleh: Rizal Amrulloh

2023 menjadi waktu yang krusial bagi Pemkot Mojokerto di era kepemimpinan Wali Kota Ika Puspitasari. Mengingat, di tahun terakhirnya mengabdi di Kota Onde-Onde akan tercatat menjadi rapor akhir wali kota tentang realisasi mimpi yang dijabarkan ke dalam visi dan misi.

Merefleksi kiprah Ning Ita, sapaan akrab wali kota selama empat tahun ke belakang, masyarakat sepertinya sudah bisa menilai perwujudan janji-janji politik hingga penghujung 2022 ini. Khususnya di bidang infrastruktur.

Terlepas dari beragam spekulasi, perwajahan Kota Mojokerto memang telah mengalami transformasi cukup signifikan. Kota seluas 20,21 kilometer persegi yang sebelumnya identik dengan oranye, kini lebih kental dengan nuansa terakotanya.

Spirit of Mojopahit juga terus digaungkan sembari merombak dan mendirikan bangunan fisik baru bercorak Majapahitan. Teranyar, pembangunan tugu Alun-Alun Kota Mojokerto yang sejak awal menuai pro-kontra, pada akhirnya teralisasi di akhir 2022 ini.

Di saat bersamaan, kawasan alun-alun juga dibangun Skywalk Mojopahit yang digadang-gadang jadi pusat kuliner. Demikian dengan jalur pedestrian yang turut dirombak dengan bangku dan lampu taman.

Seluruh proyek fisik tersebut menyerap APBD 2022 hingga mencapai Rp 13,6 miliar. Pekerjaan tersebut menjadi kegiatan lanjutan dari perombakan alun-alun yang telah dilakukan sebelumnya.

Tak kalah fantastisnya, ruas Jalan Empunala juga mendapat kucuran anggaran Rp 101,4 miliar di tahun ini. Jalan protokol sepanjang 2 kilometer itu juga diharapkan menjadi pintu gerbang dan etalase dari perwajahan Kota Mojokerto.

Baca Juga :  Rekrutmen 225 P3K Bergulir, Isi Kekosongan Guru di 155 Lembaga Pendidikan

Meskipun, alokasi anggaran yang bersumber dari pinjaman dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini ke depan akan menjadi beban APBD. Di sisi lain, akses jalan tersebut juga untuk mendukung harapan wali kota yang ingin mewujudkan Kota Mojokerto menjadi destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya.

Setelah menghadapi dua tahun masa sulit akibat pandemi Covid-19, tahun ini menjadi titik balik bagi pemerintah daerah menggeliatkan lagi promosi pada sektor pariwisata. Pasca vakum, sejumlah event-event tahunan kembali digelar sepanjang 2022 ini.

Di bidang perekonomian, Pemkot Mojokerto juga kembali merealisasi pembangunan pusat perekonomian. Di antaranya Pasar Tematik di Jalan Ketidur, Kelurahan Surodinawan yang akan akan dijadikan sebagai pusat perdagangan loak.

Sentralisasi juga dilakukan kepada pedagang hewan dengan mendirikan Pasar Hewan Sekarputih di Kelurahan Kedundung.
Kedua pasar baru tersebut akan dioperasionalkan di 2023. Di luar itu, Pemkot Mojokerto juga masih memiliki pekerjaan rumah (PR) terkait pemanfaatan infrastruktur pusat perdagangan yang lebih dulu telah dibangun.

Yakni Pasar Rakyat Prapanca dan Pasar Rakyat Ketidur yang notabene dibangun dari dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI hingga kini masih mati suri. Termasuk Rest Area Gunung Gedangan yang kini juga menjadi area ”yang sedang” beristirahat.

Baca Juga :  SMPN 1 Ngoro Bersiap Menyongsong Implementasi Kurikulum Merdeka

Ibarat pertandingan sepak bola, menit-menit akhir menjadi momentum yang paling menentukan bagi seorang manajer. Maka, tak heran jika para pemain diminta untuk berjuang sekuat tenaga untuk meraih kemenangan sebelum peluit panjang dibunyikan. Termasuk menghindari kesalahan sekecil apapun agar terhindar dari kekalahan.

Berbicara tentang prestasi, capaian penghargaan Ning Ita memang tidak bisa dikesampingkan. Bahkan, selama empat tahun pengabdiannya, ia telah mengoleksi 87 penghargaan dari tingkat regional hingga nasional. Bahkan, 38 penghargaan di antaranya dicatatkan di sepanjang 2022 ini atau menjadi yang terbanyak sejak 2019.

Jabatan sebagai kepala daerah akan memasuki periode akhir di pengujung tahun 2023. Kekosongan kursi Wakil Wali Kota Mojokerto (Wawali) sepeninggal Achmad Rizal Zakaria tentu menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan yang juga menduduki kursi Ketua Muslimat NU Kota Mojokerto ini.

Hampir dipastikan, Ning Ita akan menuntaskan masa kepemimpinannya tanpa ada sosok pendamping. Apakah dari tujuh misi yang diusung kala bersama almarhum Cak Rizal –sapaan akrab wawali- mampu sepenuhnya terwujud? atau hanya sekadar menjadi ambisi. Semua akan terjawab di tahun 2023 ini. (*)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/