JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Mojokerto kemarin menumbangkan sejumlah pohon besar. Termasuk pohon ambar di tepi jalan raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang menimpa empat warung di depan balai desa setempat. Beruntung, pengunjung dan pedagang setempat berhasil menyelamatkan diri robohnya pohon tua tersebut.
Siti Solichah, salah satu pedagang warung menuturkan, saat peristiwa terjadi, situasi warungnya memang sepi. Hanya ada dirinya dan satu pembeli yang memesan gado-gado dan rujak bikinannya. Saat meladeni pembeli, Solichah sudah merasakan firasat tidak enak akan situasi hujan dan angin bak badai besar tersebut. Benar saja, tiba-tiba ia mendengar suara retakan kayu dari sebuah pohon di belakang warungnya.
Retakan tersebut menjadi awal mula pohon ambar yang terletak tepat di tepi jalan alternatif Mojokerto-Surabaya dan Gresik ini tumbang. Seketika itu pula, Solichah dan pelanggannya lari keluar warung untuk menyelamatkan diri. ’’Saat itu saya belum selesai bungkus rujak, kok tiba-tiba ada suara kretek-kretek. Langsung saya buang rujaknya dan lari ke barat sana,’’ terangnya.
Beruntung, Sholicah dan pelanggannya bisa terhindar dari musibah yang hendak menimpanya. Hanya saja, warung tempatnya mengais uang harus porak poranda diterjang batang dan ranting pohon yang besar tersebut. Termasuk pula tiga warung makanan dan minuman lain yang ikut hancur tertimpa pohon.
Petugas dari BPBD dan PMI Kabupaten Mojokerto langsung mengevakuasi pohon. Akibat peristiwa ini, kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta. ’’Saat itu hanya ada dua orang, saya dan pelanggan. Kebetulan tiga warung yang lainnya nggak jualan. Warungnya itu hancur, alhamdulillah saya masih dilindungi,’’ pungkasnya. (far/fen)
