27.8 C
Mojokerto
Friday, June 9, 2023

Tabung Kompresor di Mojokerto Hasil Modifikasi, Meledak Karena Kelebihan Isi

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa meledaknya kompresor bengkel tambal ban di Jalan Raya Bypass Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, yang mengakibatkan satu korban meninggal dan tiga luka-luka, Rabu (28/12) dini hari. Polisi menduga kompresor modifikasi itu meledak lantaran sudah kelebihan kapasitas angin.

Olah TKP berlangsung sekitar pukul 09.00 dengan dipimpin langsung Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria. Polisi memeriksa bengkel tambal ban di sisi timur simpang empat Kenanten itu. Bengkel yang sudah beroperasi selama 15 tahun tersebut kini telah dipasangi garis polisi. Tampak sejumlah barang berantakan pasca insiden ledakan keras itu.

Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rizki Santoso mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP sementara, kompresor meledak lantaran kelebihan angin. Tabung kompresor manual itu diduga terus diisi saat kapasitasnya sudah penuh. “Dugaan awal kompresor terlalu penuh isinya sehingga menyebabkan kompresor tersebut meledak,” terangnya di lokasi.

Rizki menyatakan, secara kasat mata kompresor tidak memenuhi standar. Tabung angin tersebut merupakan hasil modifikasi. Hal ini juga terlihat dari perangkat kompresor yang dioperasional secara manual dengan mesin diesel. “Sudah bisa dipastikan kompresor ini bukan pabrikan, melainkan buatan sendiri alias manual,” tegasnya.

Baca Juga :  Sampah Liar Sasar Desa Wisata di Kabupaten Mojokerto

Kondisi isi tabung yang tak terdekteksi dimungkinkan membuat pemilik bengkel tak mengetahui saat kompresornya sudah penuh. Kompresor terus diisi saat dirinya tengah melayani pelanggan pada dini hari tadi. “Peristiwanya terjadi sekitar pukul 02.45,” imbuhnya.

Polisi mengamakan sejumlah barang bukti dari lokasi. Antara lain kompresor modifikasi, linggis, serta peralatan bengkel yang terkait dengan ledakan tersebut.

Ledakan hebat di bengkel tambal ban mengakibatkan pemilik bengkel Joko Sungkowo, 59, warga Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, tewas seketika. Korban disebut terlempar sekitar 10 meter hingga tubuhnya terdampar di selokan jalan. “Korban meninggal karena terkena hantaman tutup kompresor modifikasi tersebut sehingga ada beberapa luka sobekan,” tandas Rizki.

Selain merenggut nyawa pemilik bengkel, insiden itu juga mengakibatkan tiga orang luka-luka. Yakni Ali Sodikin, warga Bangsal, penjaga bengkel karoseri seberang bengkel yang sehari-harinya membantu Joko. Dia juga terpental dan mengalami luka di sejumlah bagian kaki.

Baca Juga :  Terdakwa "Klitih" di Yogyakarta Divonis hingga 10 Tahun Penjara

Dua korban luka lain yakni sopir truk tangki Iko Frengky, 27, dan kernet Agis, 18, warga Desa Cendoro, Kabupaten Mojokerto. Saat kejadian, Joko dengan dibantu Agus sedang mengisi angin ban ke truk mereka. Iko mengalami luka di bagian tangan sedangkan Agus luka di tangan dan kaki. Ketiga korban luka sempat menjalani perawatan di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, sedangkan korban meninggal kini telah dimakamkan.

Ledakan hebat di bengkel konpresor itu membuat sejumlah warga kaget. Ledakan membuat pintu besi harmonika koyak dan tutup kompresor terpental sejauh 50 meter ke seberang jalan. “Pintunya rusak kena ledakan, tutupnya sampai terpental ke bengkel karoseri seberang itu,” tutur Reni Setiawati, penjaga warung dekat bengkel tambal ban.

Menurut Reni, bengkel tambal ban yang terkenal dengan nama bengkel Pak Ndut itu selalu buka 24 jam. Saat siang hari bengkel dijaga oleh anak Joko sedangkan malam oleh korban sendiri. “Sudah 15 tahunan buka di sini. Dulu masih bangunan gedek, baru setahun ini dibangun jadi seperti ruko,” tandasnya. (adi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/