Pertanyakan Kejelasan Kasus Penganiayaan
JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Ratusan pemuda dari kelompok pesilat kembali menggeruduk kantor Polsek Jetis Kabupaten Mojokerto, Rabu (24/5) malam. Kedatangan mereka kali ini untuk mempertanyakan kejelasan kasus pemukulan anggota, dan pelecehan spanduk mereka.
Aksi demo berjalan mulai pukul 20.00. Selain dari Mojokerto, ratusan pemuda berkostum dominan hitam ini juga datang dari Jombang, Kertosono, hingga Nganjuk. Mereka datang dengan konvoi mengendarai motor. Kedatangan mereka langsung disambut ratusan anggota kepolisian dari Polres Mojokerto Kota.
Termasuk Brimob Polda Jatim yang diperbantukan mengawal berlangsungnya demonstrasi. Selama aksi, ratusan pesilat ini menuntut kepolisian mengusut tuntas penganiayaan yang menimpa dua anggota mereka di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Senin (22/5).
Menanggapi tuntutan tersebut, Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Tri Sutrisno mengaku sudah melakukan penyelidikan sesuai dengan prosedur. Sejumlah saksi telah diperiksa dan dimintai keterangan perihal peristiwa yang dialami dua anggota pesilat. Pun demikian juga dengan pengerusakan banner pada 12 Februari lalu, Polsek dan Satreskrim juga sudah menyelidiki dan memeriksa rekaman video.

Namun sampai saat ini pihaknya belum mengetahui siapa sosok pelaku yang terekam dalam video tersebut. ”Kami sudah memeriksa video dan meminta keterangan saksi. Tapi baik saksi maupun pelapor tidak mengenali pelaku. Masih terus kami proses. Jangan khawatir,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria melalui Kasi Humas, Iptu MK. Umam menegaskan jika semua laporan sedang didalami dan dalam tahap penyelidikan. Pihaknya juga memohon dukungan dari semua pihak untuk ikut membantu proses pemeriksaan agar bisa mengidentifikasi pelaku. Sehingga bisa diproses dan dikenakan sanksi jika memang terbukti bersalah sesuai Undang-undang yang berlaku.
“Untuk kasus penganiayaan, tentunya Polres dan Polsek Jetis masih dalam penyelidikan dan mohon dukungan,” pungkasnya. Aksi tersebut berakhir sekitar pukul 22.00. Ratusan pesilat yang datang diminta pulang ke kediaman masing-masing dengan dikawal ratusan Satsabhara dan Brimob Polda Jatim. (far)