KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Nurendra Agung Marditya, 35, warga Jalan Bambang Yuwono, Desa/Kecamatan Gondang, Nganjuk, tewas setelah bertabrakan dengan mobil Panther di Jalan Raya Bypass Kota Mojokerto, Jumat (9/12) pagi. Diduga, korban ngebut saat mengendarai motornya.
Kecelakaan maut menimpa Nurendra di Jalan Raya Byass, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Sekitar pukul 09.00, korban melaju seorang diri mengendarai Honda Beat nopol S 5724 ZG warna biru dari arah utara atau Surabaya menuju Jombang. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya sekitar kompleks Graha Kahuripan, sebuah mobil dari arah berlawanan muncul di hadapannya.
Saat itu, mobil Isuzu Panther nopol S 1875 SM yang dikemudikan Urip Santoso, 47, warga Kelurahan Gunung Gedagangan, Kecamatan Magersari, tengah menyalip mobil di depannya. ”Melihat dari arah utara ada motor, mobil langsung berhenti. Tapi, karena sepeda motor tidak bisa mengerem akhirnya menabrak mobil,” kata Ondang, warga di lokasi.
Dekatnya jarak membuat korban tak bisa menghindar. Apalagi, saat itu menurut saksi, korban memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Dan, tabrakan pun terjadi. Korban seketika terpental ke sisi timur jalan. Kerasnya benturan membuatnya mengalami luka parah di kepala hingga akhirnya meninggal di tempat. ”Korban dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto,” ujar Kanitlaka Satlantas Polres Mojokerto Kota Ipda Lukman Basoni.
Tabrakan hebat yang menewaskan korban terlihat dari kerusakan kendaraan. Motor warna biru yang ditungganginya ringsek parah hampir tak berbentuk. Di sisi lawan, benturan keras membuat kaca mobil Panther pecah dan bodi depan rusak. ”Tim langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti,” imbuhnya.
Menurut Basoni, kecelakaan terjadi saat mobil dari arah Jombang berusaha menyalip kendaraan di depannya. Saat mengambil jalur lawan itulah, motor yang dikendarai korban datang sehingga terjadi tabrakan. ”Keluarga korban sudah datang dan korban akan dimakamkan di Jombang,’’ imbuhnya. Korban akan dimakamkan di tempat kelahiran istrinya. Pria kelahiran Nganjuk itu memang berdomisili di sana. (adi/ron)
