MOJOSARI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Banjir melanda Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Air merendam permukiman dan areal persawahan akibat hujan deras pada Jumat (10/2) siang hingga malam.
Reti Dwi Fatmawati, warga Dusun Gembongan, Desa Jotangan mengungkapkan, luapan air mulai masuk ke permukiman sekitar Jumat (10/2) dini hari. Air terus meninggi hinga pagi ini hingha merendam rumah warga. “Air masuk sejak pukul 12.00 malam sampai pagi ini belum surut,” terangnya.
Menurutnya, hingga Jumat (10/2) pukul 10.00 banjir mencapai ketinggian hingga lutut orang dewasa. Akibatnya, warga pun mengevakuasi barang-barang berharga di dalam rumah.
Karena itu, dia memilih untuk mengungsi karena khawatir kondisi anak balitanya. Dia bersama keluarga memilih untuk tinggal sementara ke rumah kerabatnya di Prambon, Sidoarjo. “Kasihan anak-anak karena nggak surut-surut nanti sakit,” ujarnya.
Ibu satu anak ini mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak kurun tujuh tahun terakhir. “Banjir ini parah kayak 2016 dulu, baru kali ini terjadi lagi seperti ini,” tandas Reti.
Selain hujan, banjir juga diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Tambakagung. Akses menuju Dusun Gembongan, juga terputus karena jalan masih tergenang hingga ketinggian di atas lutut orang dewasa. Beberapa kendaraan bermotor yang memaksa menerjang banjir tampak mogok. (ram)