KOTA Mojokerto tampaknya semakin banyak dilirik pengusaha sektor kuliner. Salah satunya dengan kehadiran restoran Aroma Padang yang kini membuka cabang ketiganya di Jalan Gajah Mada Nomor 100, Kota Mojokerto.
Restoran ini tak seperti rumah makan padang pada umumnya. Meski menawarkan segala jenis masakan khas Minangkabau, penyajiannya mengusung konsep yang menarik. Yakni masakan yang sudah siap disantap disajikan di atas conveyor belt dan berputar mengelilingi meja tamu.
Sehingga, pengunjung yang datang ke rumah makan dengan slogan ’’Tambo Ciek’’ ini bisa memilih sendiri menu yang diinginkan. ”Kami memasang conveyor belt pada masakan kami agar nantinya pelanggan yang datang dapat menikmati makanan kami dengan bersih dan lebih nyaman,” ujar Owner Aroma Padang Mojokerto, Felix Oktavianus Danusaputro.
Felix menjelaskan, usaha ini ia dirikan bersama dua temannya, Steven Setiaputra Hermawan, dan Jonathan Siandy. Aroma Padang Mojokerto ini, lanjut dia, menyusul kesuksesan restoran yang ada di Royal Plaza Surabaya dan Pakuwon Mall Surabaya. ”Di bukanya cabang yang ketiga ini, kami berharap dapat memajukan perekonomian Kota Mojokerto lewat kesempatan kerja di restoran ini,” ujarnya.
Pembukaan restoran Aroma Padang diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Ika Puspitasari dan anggota DPR RI Komisi XI Indah Kurniawati. Menurut Politisi PDI Perjuangan tersebut, Aroma Padang Mojokerto yang dibuka oleh tiga pengusaha muda ini memiliki potensi yang luar biasa. Baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi pelestarian kuliner khas nusantara. Meskipun menyajikan menu tradisional, namun cara penyajiannya cukup modern. ”Saya rasa ini perlu didukung penuh, karena kita tetap kembali kepada kekayaan nusantara,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Ika Puspitasari berharap, dengan berdirinya satu lagi usaha baru ini akan membuka peluang pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Di samping itu, Aroma Padang diharapkan bisa menjadi alternatif dalam rangka mendukung pariwisata di Kota Mojokerto. ”Ketika kota ini sudah terbentuk sebagai kota pariwisata tentu kuliner adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem pariwisata, akan sangat mendukung,” pungkasnya. (oce/ron)