PENERAPAN musik angklung melalui kegiatan ekskul di TK Dharma Wanita Pulorejo mulai sekaligus sebagai upaya untuk mengenalkan budaya tradisional kepada anak-anak. Sebagaimana yang kini getol dilakukan Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto yang menggaungkan sejarah dan budaya.
Kepala TK Dharma Wanita Pulorejo Endah Rakhmawati mengungkapkan, angklung bisa menjadi sarana belajar bagi anak-anak untuk mengetahui cara memainkan alat musik yang terbuat dari bambu tersebut. ”Angklung juga sebagai upaya mengenalkan budaya tradisional kepada anak-anak,” tandasnya.
Selain menggunakan alat musik tradisional, angklung juga tetap dikembangkan mengikuti perkembangan zaman. Dalam memainkannya, musik angklung juga dimodifikasi dengan alat musik digital yaitu organ. ”Sehingga mampu menghasilkan bunyi nada yang harmonis dan tetap enak didengar,” imbuh Endah.
Menurutnya, permainan musik angklung juga dapat memberi suntikan semangat bagi anak-anak. Dengan adanya permainan musik angklung juga menjadi wadah bagai anak didik untuk melampiaskan emosi untuk bergerak sesuai arahan dari pelatih yang berguna untuk mengasah konsentrasi.
Sedianya, tingkat konsentrasi pada anak usia dini rata-rata hanya bertahan hingga 3 menit saja. Namun, dengan rutin bermain angklung, maka daya konsentrasinya akan mengalami peningkatan. ”Dapat dibayangkan ketika anak-anak TK dapat bermain angklung dengan durasi 5 sampai 7 menit, maka ini adalah keberhasilan yang luar biasa,” paparnya. (ram/ron)
