22.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Beda dan Bernilai Seni

Kreasi mahar pernikahan tampaknya sudah populer. Namun, sedikit yang dilahirkan dari tangan seorang seniman. Denny Aryanto bisa memadukan berbagai unsur bahan menjadi karya seni yang cantik. Semua itu ditunjang dengan kemampuannya dalam berkreasi dan melukis.

Sejak 2011, Denny sudah melayani request berbagai jenis mahar pernikahan. Dari bentuk kolase, mahar tiga dimensi, hingga yang berbentuk empat dimensi. Semuanya dibuat sesuai keinginan pemesan. “Motifnya macam-macam mengikuti permintaan pemesan,” ujar dia.

Mahar tiga dimensi dibuat dalam satu pigura. Dengan dasaran karung goni atau serbuk kayu, origami uang kertas dan berbagai bentuk miniatur timbul itu disulapnya jadi mahar yang cantik. “Waktu pengerjaan bergantung motif,” kata Denny. Rata-rata pengerjaan butuh waktu tiga hari.

Baca Juga :  Nomor Punggung Kutukan

Selain bentuk tiga dimensi, pria 44 tahun ini tak jarang membuat mahar dalam kemasan akuarium. Ya, mahar empat dimensi. Seperti bentuk rumah, masjid, hingga miniatur pasangan pengantin. Mahar jenis ini diselesaikannya dalam waktu seminggu. “Harganya relatif bergantung ukuran,” ucapnya.

Harga bergantung dari ukuran dan motif pigura, tingkat kesulitan pola, dan waktu pengerjaan. Harganya dari yang paling sederhana Rp 300 ribu sampai bentuk empat dimensi yang paling mahal seharga Rp 2 juta. “Besar kecil ukuran juga mempengaruhi harga,” kata Denny.

Semua kreasi itu dikerjakannya di studio seni sekaligus tempat tinggalnya di Perumahan Jampirogo Recidence Blok C Nomor 12, Dusun Kedungpring, Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko. Rumah itu pula yang menjadi markas Rumah Warna Denny Production yang telah menghasilkan berbagai jenis karya lukis.

Baca Juga :  Laskar Damarwulan Puncaki Klasemen Sementara

Setiap proses penggarapan mahar selalu di-update ke pemesan. Tujuannya sebagai apresiasi dan kenangan untuk menyenangkan pelanggannya. “Kita apresiasi. Karena momen pernikahan itu sakral. Sebagai garansi juga,” beber Denny.

Pemesan mahar ini berasal dari berbagai daerah. Tak hanya Mojokerto dan Jawa Timur. Bahkan, dia pernah mengirim mahar ke Tangerang, Bandung, Banten, hingga Kalimantan. Pemesannya pun dari berbagai kalangan. Dari guru, pejabat, pengusaha, hingga polisi dan tentara. “Semua permintaan bisa dibuat. Sesuai pesanan dan kita tawarkan inovasi supaya hasilnya lebih nyeni dan berbeda,” jelas pria asli Kabupaten Blora, Jawa Tengah tersebut. (adi/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/