28.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Usir Ngantuk, Tambah Stamina, dan Turunkan Hipertensi

Dewasa ini, wedang secang makin banyak diminati. Di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, minuman berbahan baku rempah-rempah itu sudah menjadi usaha rumahan dan diburu wisatawan. Selain menghangatkan tubuh, minuman ini dipercaya berkhasiat menambah stamina.

Ya, peluang itu yang kini ditangkap Istikharoh, 39. Tidak sulit menemukan kediaman perempuan parobaya itu. Selain wedang secang buatannya sudah dikenal, dia satu-satunya warga di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, yang menjual wedang secang. Cukup mudah untuk membuat wedang secang. Selain bahan bakunya mudah didapat di pasar tradisonal, prosesnya tak perlu waktu lama.

Bahan-bahan yang dibutuhkan cukup dimasukkan dalam air mendidih. ’’Soal penyajiannya suka-suka,’’ ujarnya. Dalam sekali penyajian, takarannya membutuhkan seperempat jahe, satu ons serutan kayu secang, tiga batang sere, tiga lembar daun pandan, dan setengah ons kapulaga.

Baca Juga :  Jokowi Minta Menteri-Kepala Daerah Turun Langsung Atasi Masalah Mudik

Untuk menimbulkan rasa manis, dia membutuhkan tiga batang kayu manis, 1 kg gula (sesuai selera) dan 10 liter air. ’’Semua bahan direbus dengan air,’’ ujarnya. Hanya, sebelum direbus, Istikharoh harus membersihkan semua rempah-rempah. ’’Khusus untuk jahe harus dihaluskan dengan cara diparut, dan serenya digebrak sampai hancur,’’ tandasnya.

Namun, proses perebusan sedikit membutuhkan waktu dibanding memasak air untuk wedang kopi atau teh. Proses ini tak lain agar sarisari dari rempah-rempah tersebut mengkristal. ’’Kalau sudah selesai, disaring sehingga menghasilkan minuman secang,’’ tuturnya. Wedang secang bisa disajikan dalam kondisi panas, hangat atau dingin. Ketika disajikan panas, selain menghangatkan badan, juga berkhasiat menambah stamina, dan menyegarkan tubuh. ’’Bisa mengusir ngantuk dan menurunkan darah tinggi (hipertensi),’’ katanya.

Baca Juga :  Innalilahi! Eril Putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ditemukan Meninggal Dunia

Karena khasiatnya, wedang secang kini banyak diburu wisatawan lokal dan mancanegara yang mengunjungi candi-candi di Trowulan. Harga yang dipatok pun relatif murah, yakni Rp 7500. Wisatawan juga bisa membawa dalam kemasan botol 500 mililiter sebagai bekal dalam perjalanan. Namun, dari sisi promosi, wedang secang masih sangat terbatas. Penjualnnya pun sebatas di rumahan. Apalagi, kenikmatannya sangat terasa saat disajikan dalam kondisi hangat.

’’Rasanya akan beda. Selain itu, warnanya tidak semerah seperti setelah dibuat,’’ tuturnya. Tidak harus panas atau hangat. Warna khas merah juga bisa disajikan saat kondisi dingin. ’’Kalau yang tahu manfaatnya, pasti banyak yang cari,’’ tandas Istikharoh. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/