Mangan soto nang angkringan
Kuahe diadahi mangkok lemah
Mergo kerjo dipecat perusahaan
Bojo purik minggat teko omah
MENDADAK jatuh miskin acap kali membawa beban hidup keluarga. Termasuk juga dalam keluarga kecil Mukiyo (samaran) 28, warga asal Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Mukiyo menceritakan, statusnya kini ditinggal oleh istrinya, Tulkiyem (samaran) 27. Itu setelah dia kehilangan pekerjaan yang sudah dijalani selama beberapa tahun. Memang, sebelumnya Mukiyo bekerja di salah satu perusahaan di Surabaya.
Gajinya pun relatif tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, tak disangka Mukiyo berbuat kesalahan hingga berujung pada pemecatan dirinya dari perusahaan. Pendapatannya per bulan seketika lenyap.
Melihat kondisi itu Tulkiyem marah. Dia menuntut Mukiyo agar secepatnya mencari kerja baru dengan gaji yang sama-sama tinggi. Mukiyo berusaha mencari pekerjaan baru. Namun, lamaran pekerjaannya selalu ditolak semua perusahaan.
Dari masalah itulah, Tulkiyem memilih kabur dari rumah dan pulang ke rumah orang tuanya. ”Alasane bojoku muleh, gara-gara gak dinafkahi,’’ katanya. Suatu hari, dia mencoba membujuk istrinya untuk kembali lagi ke rumah. ”Yo wes tak bujuk,’’ lanjutnya.
Namun Tulkiyem denagn tegas tidak mau. Dengan alasan Mukiyo sudah tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan lagi. Dari masalah itulah Mukiyo tersinggung dan langsung menceraikan Tulkiyem. (ras)