KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Dinamika politik di bursa pemilihan bupati dan wakil bupati Mojokerto 2020 diprediksi bakal semakin seru. Pasalnya, tiga bakal pasangan calon (bapaslon) yang muncul, hampir dipastikan maju dan lolos sebagai pasangan calon yang berhak dipilih pada 9 Desember nanti.
Prediksi tersebut setelah salah satu pasangan berhasil mengantongi satu rekomendasi partai lagi yang mampu mengusungnya di pilbup 2020. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara resmi mengumumkan rekomendasinya jatuh ke tangan pasangan Yoko Priyono dan Choirunnisa (Yoni).
Dengan total 11 kursi hasil koalisi dua partai besar, PPP (5 kursi) dan Golkar (6 kursi), Yoni dipastikan melenggang sebagai bapaslon yang berhak bersaing melawan Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Barra (Ikbar), dan incumbent Pungkasiadi-Titik Masudah.
’’Karena pasangan Pak Yoko dan Bu Nisa ini ternyata pasangan ideal yang sejalan dengan perjuangan PPP,’’ terang Khusairin, Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto saat penyerahan rekomendasi kepada pasangan Yoni di kantor DPC PPP Kabupaten Mojokerto, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Sabtu (25/7).
Dalam seremoni penyerahan kemarin, pasangan Yoni hanya dihadiri bacawabup, Nisa. Sementara Yoko Priyono yang tak lain adalah kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto tidak tampak hadir mendampingi saat penyerahan rekom dari partai berlambang Kakbah ini.
Meski demikian, hal tersebut dinilai tak mengurangi khidmat dukungan PPP dalam mengusung kedua sosok. Meski sempat terjadi gonjang-ganjing soal usulan rekom di internal pengurus, namun politisi asal Dawarblandong ini menilai semua persoalan tersebut kini sudah klir dan final.
’’Bahkan, kita sempat lupa kalau Bu Nisa ini termasuk wakil ketua DPC bidang pendidikan dan budaya. Makanya kemarin kita fair, walaupun kader, namun tidak mengutamakan,’’ ujarnya. Nisa mengungkapkan, dengan dukungan dari PPP dan Golkar ini Yoni siap untuk memenangkan persaingan.
Dukungan ini sekaligus menegaskan soal keseriusannya maju di bursa pilkada 2020. Mantan wabup periode 2010-2015 ini menegaskan, tak menutup kesempatan bagi partai lain untuk ikut bergabung mendukung pemenangan di kontestasi lima tahunan tersebut.
’’Kami yakin dengan dua partai ini. Mudah-mudahan ada koalisi dari partai lain. Kami belum berani menyampaikan, tapi kami welcome,’’ ujarnya.
Selain pasangan Yoni, dua pasangan lain juga mengklaim telah mengantongi dukungan koalisi partai lebih dari jumlah minimal dukungan 10 kursi atau 20 persen suara parlemen. Salah satunya pasangan Ikbar yang disebut telah mendapat rekom 6 dari 10 parpol di DPRD Kabupaten Mojokerto.
Di antaranya Hanura 2 kursi, Nasdem (3 kursi), PKS (4 kursi), Demokrat (5 kursi), PAN (2 kursi), dan Gerindra (3 kursi). Namun, Nasdem masih harus melaralat kembali rekomendasi karena alasan salah ketik.
Dikabarkan, seremoni penyerahan rekom Nasdem juga akan berlangsung hari ini di kampus Institut KH Abdul Chalim, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet sebagai markas pemenangan tim Ikbar. ’’Sangat yakin. Dan, (rekom Nasdem) akan diserahkan pada Minggu (26/7) di Pacet,’’ ungkap ketua tim pemenangan Ikbar, Agus Basuki pada Rabu (22/7).
Selain Ikbar, petahana Pungkasiadi juga memastikan dirinya melenggang di kontestasi pilkada serentak, Desember nanti. Kepastian itu setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 9 kursi di DPRD resmi menjatuhkan rekomnya kepada pasangan Pung-Titik pada Jumat (17/7) pekan lalu.
Termasuk rekom Partai Bulan Bintang (PBB) yang disebut turun lebih dulu, menjadi pelengkap tiket pencalonan Pung-Titik menjadi 10 kursi. Meski sebelumnya sempat diterpa isu pembatalan koalisi PBB ke pasangan petahana tersebut.
Bahkan, Pung juga tak keder dengan munculnya Yoni dan Ikbar yang ia nilai justru semakin menyehatkan persaingan dalam kompetisi merebut kursi bupati dan wakil bupati periode berikutnya.
’’Ya bersyukur, kita berkompetisi dalam pilkada yang baik dan santun. Masyarakat sudah cerdas dan pintar untuk menentukan pilihannya,’’ tandas Pung.