KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Mencuatnya Ikfina Fahmawati dalam bursa pilkada kali ini, dipastikan tak sekadar check sound. Terbukti, pasca mendapat penolakan dari Ketua PC NU Kabupaten KH Abdul Adhim Alawy, gerilya memburu pasangan yang ideal, terus dilakukan.
Adalah salah satu putra KH Asep Saifuddin Chalim yang kini tengah ’’dijodohkan’’ dengan Ikfina. ’’Pertemuan sudah dilakukan. Dan sudah klir,’’ ungkap salah satu anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, Minggu (24/11).
’’Perjodohan’’ kedua figur ini, bukan tanpa alasan. Sumber ini menjelaskan, banyak pertimbangan matang untuk mengusung kedua figur ini dalam bursa pilbup nanti. Di antaranya, soal ketokohan.
Ikfina yang sudah dikenal masyarakat luas, harus digandengkan dengan figur yang yang memiliki pengaruh luas di Kabupaten Mojokerto. ’’Nah, Yai Asep memiliki pengaruh yang cukup besar. Makanya, putra yai Asep sangat strategis,’’ tambahnya.
Kedua, hubungan mertua Ikfina, Jakfaril dengan Kiai Asep sudah sangat intim sejak lama. Keduanya juga dikenal sebagai dua tokoh yang saling kenal sejak lama. Bahkan, keduanya juga sebagai sosok yang memiliki modal besar.
Ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Mojokerto, Hadi Fatkhur Rohman, saat dikonfirmasi atas kabar ini, menegaskan, hingga saat ini, proses komunikasi masih terus dilakukan.
Namun, terkait komunikasi dengan putra Kiai Asep, anggota DPRD Kabupaten Mojokerto ini, mengaku belum mengetahuinya. Namun, jika kabar itu tak meleset, maka proses pilkada yang akan digelar tahun 2020 nanti, dinilai sudah tuntas. ’’Pilkada sudah selesai,’’ ujarnya.
Ia menjelaskan, diduetkan dengan siapa pun nanti, Ikfina akan menjadi sosok yang menarik bagi masyarakat Mojokerto. ’’Bagi kaum milenial, beliau sangat tepat. Ia mampu menjamah di masyarakat bawah. Dan menata eksekutif. Saya kira mampu lah,’’ tambah Hadi.
Tak sekadar kemampuan. Dengan menggandeng putra seorang kiai, maka dukungan dari NU sebagai ormas terbesar di Mojokerto, akan memuluskan pencalonan Ikfina dalam pilkada nanti.
Bukankah Ikfina telah cacat di mata publik pasca terseretnya suaminya dalam kasus korupsi? Bagi Hadi, dijebloskannya MKP ke penjara karena berbagai kasus yang membelitnya, tak merontokkan dukungan publik selama ini. Nama MKP dinilai masih harum di grass root. ’’MKP berbeda. Beliau memiliki hasil kerja yang sangat jelas,’’ ungkapnya.
Harumnya nama MKP di publik ini, disebabkan oleh prestasi yang luar biasa. Lihat saja, deretan pembangunan selama 7 tahun menjabat. Berbagai program pembangunan infrastruktur terus digenjot.
Pun demikian dengan Santoso. Pentolan Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Mojokerto ini mengaku, bakal memberikan kejutan pekan ini. ’’Besok. Akan ada kejutan. Yang jelas, PAN akan memberikan dukungan dengan sejumlah syarat. Di antaranya, mengacu hasil survei yang dilakukan internal partainya,’’ katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan, hadirnya Ikfina Fahmawati dalam bursa pilbup Mojokerto, memang mengagetkan sejumlah kalangan. Namun, bagi sejumlah kandidat lain, munculnya istri Bupati nonaktif, Mustofa Kamal Pasa (MKP) itu, justru akan membuat persaingan lebih semarak. Tak menciutkan nyali para kandidat. Mereka bergeming atau tidak mengubah pendirian.
Wabup Mojokerto yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Pungkasiadi, menegaskan, banyaknya kandidat yang bermunculan, justru membuat masyarakat lebih leluasa menentukan pilihan. ’’Baguslah. Semakin banyak calon, akan semakin baik,’’ ungkapnya, pekan lalu.
Bagi Pung, begitu Pungkasiadi biasa disapa, munculnya Ikfina juga akan membuat kontestasi pilbup lebih kompetitif. ’’Demokrasi akan semakin hidup,’’ tambah dia.
Pung dinilai banyak kalangan memiliki peluang cukup besar dalam pilbup nanti. Sebagai incumbent, Pung cukup mudah menjalankan ’’intrik’’ politiknya. Mulai melakukan pertemuan-pertemuan yang menghadirkan banyak massa, hingga sumber daya manusia.
Senada ditegaskan Purwo Santoso. Pensiunan kepala UPT Dispenda Jatim di Trenggalek ini menilai, hadirnya Ikfina akan menambah khazanah pilbup tahun 2020 nanti. Ditegaskan dia, semakin banyak kandidat, pemilih di Kabupaten Mojokerto yang telah mencapai 831 ribu tersebut, akan lebih mudah mencari sosok yang terbaik. ’’Baiknya calon, tidak hanya dilihat dari satu sisi. Tapi, banyak hal yang akan menjadi pertimbangan,’’ tuturnya.