24.8 C
Mojokerto
Sunday, June 11, 2023

Cegah Hepatitis Akut, Dinkes Gencar Sosialisasi PHBS

WABAH pandemi Covid-19 hingga saat ini belum dinyatakan berakhir. Namun, kini masyarakat sudah dihantui dengan munculnya kasus hepatitis akut. Meski belum diketahui penyebab pastinya, Pemkab Mojokerto melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mulai menggencarkan sosialisasi pencegahan penyakit tersebut.

Sosialisasi tersebut menyasar sejumlah balai desa dan sekolah yang tersebar di 18 kecamatan. Itu dengan harapan para petugas kesehatan di tiap fasilitas kesehatan masing-masing wilayah mampu menyampaikan pencegahan hepatitis akut kepada masyarakat. Salah satunya dengan cara meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). ’’Seperti rutin melakukan cuci tangan, makan makanan yang dipastikan matang, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan,’’ ungkap Kepala Dinkes Kabupaten dr Ulum Rokhmat Rokhmawan.

Cara pencegahan lainnya, lanjut Ulum, bisa melalui dengan mengurangi kegiatan yang memicu mobilitas, lalu tetap menggunakan masker jika bepergian, menjaga jarak dengan orang lain serta menghindari keramaian atau kerumunan. ’’Sampai saat ini, Alhamdulillah di wilayah Kabupaten masih aman. Namun upaya pencegahan sejak dini kita lakukan,’’ katanya.

Baca Juga :  Ekspor Karet Indonesia Melemah akibat Kalah Murah Harga dengan Thailand

Dijelaskannya, hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini ditandai dengan beragam gejala. Di antaranya mual, muntah, diare berat dan demam ringan. ’’Adapun gejala lanjutan, air kencing berwarna pekat seperti teh dan fesesnya berwarna putih pucat. Warna mata dan kulit penderita menguning, ada gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun,’’ jelasnya.

BERANTAS PENULARAN: Petugas Puskesmas Manduro terjun ke sekolah memberikan penyuluhan bahaya penyakit hepatitis akut, Sabtu lalu (21/5). (Dok Dinkes Kabupaten Mojokerto for Jawaposradarmojokerto.id)

Ulum mengimbau, penyakit ini bisa mudah tertangani, apabila pasien segerea mendapatkan pertolongan pertama jika mengalami gejala menyerupai hepatitis akut. Dia mengimbau masyarakat tidak perlu panik jika pasien mengalami gejala awal penyakit yang menyerang pernafasan itu. Adapun, lanjut dia, pasien dianjurkan untuk segera dibawa ke puskesmas, dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. ’’Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak,’’ jelasnya lagi.

Baca Juga :  Pengawasan Obat Sirup dan Cair di Kabupaten Mojokerto Kembali Digencarkan

Masih kata Ulum, penyakit hepatitis akut ini umumnya rawan menyerang usia anak-anak. Terutama usia 0-16 tahun. Sehingga, sambungnya, dengan gencar sosialisasi ini diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan mendeteksi dini gejala hepatitis akut. Begitu juga dengan memperhatikan pola hidup anak-anak mereka selama beraktivitas sehari-hari. ’’Alangkah baiknya, orang tua bisa mengurangi atau menghindari anak mereka dari jajanan yang tidak sehat atau tidak higienis. Baik di lingkup sekolah maupun rumah,’’ tutupnya. (oce/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/