MOJOKERTO – Upaya keras skuad PS Mojokerto Putra (PSMP) dalam menyempurnakan permainan jelang leg pertama babak 32 besar Piala Indonesia menghadapi Borneo FC memang terus digeber.
Bahkan, upaya perbaikan performa pun tak henti-hentinya dijalani semua pemain dan pelatih sejak Senin (21/1) hingga kemarin di Stadion Gajah Mada Mojosari. Sejumlah materi latihan pun terus dilahap dengan serius oleh Mujib Ridwan dkk. Baik saat latihan pagi maupun sore hari.
Upaya tersebut tak lain demi meraup poin penuh di laga kandangnya, Selasa (29/1) nanti. Akan tetapi, ambisi Laskar Majapahit dalam merebut poin di leg pertamanya nanti sebaiknya perlu berkaca lagi. Pasalnya, lawan yang akan mereka hadapi bukanlah tim sembarangan.
Yakni, Borneo FC, penghuni Liga 1 yang memiliki materi pemain berkelas, baik lokal maupun asing. Bahkan, tim berjuluk Pesut Etam itu telah mengikat kontrak sederet pemain bintang dan timnas. Sebut saja Diego Michaels, Lerby Aliandri, Dody Alfayed, Terens Puhiri, hingga Jan Lammers, pemain asing asal belanda yang sebelumnya bermain di kompetisi Eredivisie atau Liga 1-nya Belanda.
Sehingga PSMP diprediksi bakal mengalami kesulitan saat menghadapi permainan tim asuhan Fabio Lopez itu. ’’Kalau secara kualitas, tim lawan memang tidak bisa diragukan lagi. Cuman kita tetap harus optimis bisa meraih tiga poin, terutama di laga kandang,’’ ungkap Jamal Yastro, pelatih PSMP.
Namun, optimis saja tidak cukup. Ia sebenarnya menyadari akan kualitas permainan anak asuhnya yang diatas kertas jauh dari tim lawan. Apalagi, kekuatan anak asuhnya kini berkurang drastis jika dibandingkan ketika turun di Liga 2 musim 2018 yang mampu menembus sampai babak 8 besar.
Penuruan itu seiring banyaknya pemain yang memilih berkarir di klub yang kastanya lebih tinggi. Seperti PSS Sleman, Persija Jakarta, hingga Borneo FC. Sehingga butuh perjuangan keras untuk bisa meladeni permainan tim Pesut Etam.
Meski begitu, Jamal tetap menyatakan optimis anak asuhnya mampu meraih hasil maksimal maupun merubah prediksi sebelumnya. ’’Makanya itu, yang penting bagi kami saat ini adalah bagaimana meyakinkan anak-anak bisa membalikkan semua prediksi itu. Masih ada kemungkinan dan peluang yang bisa dimaksimalkan,’’ tambahnya.
Nah, sebagai upaya paling vital, Jamal terus memantapkan kondisi fisik Mujib Ridwan dkk di awal-awal program latihan berjalan. Di mana, fisik dan stamina menjadi modal utama dalam permainan sepak bola. Lalu, dilanjut dengan pemantapan teknik dan strategi dalam memaksimalkan setiap serangan.
’’Yang pertama, kondisi fisik dulu kita perhatikan. Karena stamina pemain baru sekitar 60 sampai 75 persen,’’ pungkasnya.