POHON iprik berukuran besar di Dusun Tegalsari, Desa/Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, membuat kawasan di sekitarnya teduh dan sangat nyaman. Pohon ini diperkirakan telah berdiri sejak ratusan tahun silam.
Tanaman penyaksi bergantinya zaman itu tingginya puluhan meter. Dengan bentang dahan yang melingkar. Diameter pohon, jika diukur dengan bergandengan orang dewasa, membutuhkan sekitar 20 orang. Saking besarnya pohon, dahan-dahannya pun turut meraksasa hingga menyentuh tanah.
Siang hari, kawasan itu terasa begitu sejuk dan tentram. Maklum, lokasinya berjarak sekitar 200 meter dari Jalan Raya Puri-Tangunan. Di sekitarnya, jauh dari keramaian. Hanya beberapa rumah penduduk, ladang, dan areal persawahan. Itu membuat kawasan tersebut cocok dipakai melepas lelah barang sejenak.
Di sekitar pohon, tampak sejumlah barang yang mirip benda cagar budaya seperti fragmen terakota, batu bata kuno, dan potongan arca batu andesit. Tak salah apabila keberadaan pohon raksasa itu dikaitkan dengan era kerajaan Majapahit. ’’Ramainya kalau akhir pekan. Ada yang olahraga. Ada yang komunitas sepeda pasti mampir ke sini,’’ ujar Suhendi, perawat pohon tersebut.
Untuk menikmati suasana teduh di bawah pohon, dia mengatakan, tak dipungut biaya sepeser pun. Orang datang bisa langsung memasuki area bawah pohon. Duduk di bangku kayu, atau lesehan sekenanya. ’’Hanya saja ada kotak sumbangan, yang ingin memberi seikhlasnya. Itu pun untuk biaya menyapu area yang luas ini dan membuang sampah yang ditinggalkan pengunjung,’’ terang dia.
Warga sekitar menyebut pohon itu jenis wet eprik atau bisa disebut pohon beringin iprik. Pohon ini diperkirakan berumur panjang karena ukuran yang raksasa. Ukuran pohon yang tergolong tak lazim itu pulalah yang menarik orang datang. Kebanyakan mereka berwisata sembari melepas lelah atau penat. Hingga mengagumi pohon yang berukuran ekstra besar.
Meski begitu, lokasi itu kerap dijadikan spot foto yang instagramable. Bahkan, akhir-akhir ini tak jarang para konten kreator seperti youtuber mengabadikan pohon itu. Mereka mengambil tema pohon raksasa yang dikaitkan dengan mitos atau cerita-cerita tertentu. ’’Tidak sedikit yang memasukkan ke youtube,’’ tandas pria 71 tahun ini. (fen/ron)