Konsep angkringan adalah pilihan yang tepat dalam merambah bisnis minuman di masa pandemi. Di mana, usaha ini selalu mengusung tema sehat, merakyat, sekaligus hemat. Seperti Angkringan Sariwongso yang menghadirkan wedangan berbahan rempah-rempah tradisional, serta kopi Jawa berkualitas.
YA, Angkringan Sariwongso menyajikan sajian menu sehat dan minuman yang pas untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama pandemi. Angkringan di Jalan Perum CSE, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini bahkan mengedepankan resep keluarga. Karena diolah dari dalam rumah dengan memilih bahan-bahan berkualitas.
”Pas gencar-gencarnya work from home (WFH) selama pandemi, kami menghadirkan wedangan dan resep keluarga yang bermanfaat demi menjaga kesehatan tubuh keluarga,” ujar Owner Angkringan Sariwongso Aisyah Ika Mardiyah.
Di antara wedangan dan menu tradisional yang disuguhkan dengan konsep lesehan ini cukup beragam. Seperti wedang uwuh, wedang secang, wedang salam, jamu kunir asam sinom, jamu beras kencur, wedang jahe, wedang jahe susu, teh dengan ragam perpaduan, serta kopi orisinal Jawa.
”Intinya, bagaimana wedangan ini memanfaatkan rempah-rempah asli. Sedangkan untuk jamu kami menggunakan resep dari ibu,” imbuh ibu dua anak ini. Ika, sapaan akrab Aisyah Ika Mardiyah menjelaskan, selama pandemi minuman hangat seperti ini justru dicari banyak orang. Sebab, berfungsi sebagai penjaga imunitas tubuh saat wabah Covid-19 melanda.
”Biasanya banyak yang dicari itu wedangan, jahe, susu jahe, dan kopi jahe,” terangnya. Setiap angkringan memang memiliki resep dan racikan berbeda. Semisal, untuk jenis jahe dan teh, Sariwongso enggan memakai jahe dan teh sembarangan.
Sedangkan, untuk jamu dan wedangan mengutamakan jenis bahan yang baik dan memiliki khasiat tinggi bagi kesehatan. Bahkan, untuk jenis jahe, Sariwongso memanfaatkan sarinya setelah melalui proses parutan.
”Untuk jenis kopi, kami datang memakai jenis kopi Wonosobo dan Wonosalam. Dan, proses pengolahannya tetap tradisional,” paparnya. Soal racikan, Ika mengaku lebih mengedepankan resep keluarga. Pun dengan penyajiannya. ”Semua yang kami hadirkan dalam wedangan ini adalah ilmu dari orang tua. Termasuk nasi kucing dan jenis sate-sateannya,” tambahnya.
Soal harga, Sariwongso memilih memberikan harga yang hemat dan merakyat. Antara Rp 4 ribu hingga Rp 7 ribu per wedangan. ”Harga jamu beras kencur dan kunir asam sinom juga ramah, antara Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu,” tandas Ika. (oce)