Nang Pasar Legi tuku duku
Budal ket isuk pas dino Sabtu
Temem tego kowe ninggal aku
Mergo selingkuhanmu sing sugih iku
HARTA kerap membuat seseorang menjadi gelap mata. Termasuk tega meninggalkan pasangan hidup. Juga anak-anak. Seperti yang dilakukan Tulkiyem (samaran), 27, warga Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Perempuan dua anak ini tega meninggalkan suaminya, Mukiyo (samaran), 30, dan dua anaknya.
Awalnya, jalinan rumah tangga Tulkiyem dan Mukiyo tidak ada masalah. Semua berjalan sewajarnya. Namun, dalam perkembangannya muncul kejanggalan. Tidak tahu kapan mulainya, Mukiyo mencium gelagat tidak baik dalam diri istrinya. Selingkuh.
Namun, karena sudah dikaruniai dua anak, Mukiyo berusaha tegar. Sekuat tenaga, pikiran, dan hati, dia berusaha mempertahankan bangunan rumah tangganya. Tidak mau mempermasalahkan. Meskipun hatinya hancur. ’’Ket disek asline aku yo wes ngerti nek bojoku selingkuh. Tapi aku sakno karo anak-anakku. Mangkane tak jarno,’’ ungkapnya.
Lagi-lagi sabar ada batasnya. Sekuat apa pun Mukiyo tak ambil pusing dengan ulah istrinya, akhirnya menyerah. Dan, semua itu juga karena anak. Tulkiyem semakin enjoy dengan pria lain. Hingga anaknya tidak terurus. Hari-harinya sibuk dengan urusannya sendiri. Hancur. Hati Mukiyo pun hancur.
Di tengah kesedihan itu, Mukiyo berusaha wadul mertua. Namun, tidak ada solusi. Tak muncul tanggapan sedikit pun. Hanya diam. ’’Pisan pindo aku jek maklum. Lha kok tambah nemen. Akhire tak pegat saiki,’’ lanjut Mukiyo. Berantakan. Jalinan kasih dan sayang yang dibina selama lima tahun itu kandas.
Keputusan bercerai adalah pilihan terakhir. Mukiyo tidak menemukan jalan lain. Bagaimana tidak, Tulkiyem semakin menjadi. Kehadiran dua anak seolah tiada arti. Tulkiyem lebih memilih selingkuhannya. Iya, cinta lain yang masuk itu memberikan harapan gelimang harta. (nis)