POLITISI DPR-RI asal PDIP satu ini dikenal dekat dunia pertanian. Kini, ia getol mengajak pemberdayaan pertanian secara holistik mulai hulu hingga hilir. Salah satunya dengan membentuk organ taktis yang memberi pelatihan bagi masyarakat pertanian.
Organ taktis yang telah dibentuk bernama EMESPE, kependekan dari Masyarakat Sejahterakan Petani. Lokasinya di Desa Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Di situ, dibangun tempat percontohan pertanian terpadu mulai pertanian, peternakan, hingga perikanan.
Salah satu produk budidaya yang dikembangkan adalah budidaya maggot. ’’Jadi begini, pemberdayaan masyarakat agar sejahtera itu harus holistik. Harus dari hulu hingga hilir. Tidak bisa di tengah,’’ ungkap Mindo Sianipar kepada Jawa Pos Radar Mojokerto, awal pekan ini.
Organisasi taktis EMESPE tersebut, menjadi instansi yang menggerakkan pertanian mulai hulu hingga hilir. ’’Kalau sejak dari hulu bisa dikerjakan bisa memberi nilai tambah bagi petani,’’ ujar Mindo.
Dirinya menceritakan, lokasi EMESPE berdampingan dengan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Karangdiyeng. ’’Kebetulan di sini ada tempat sampah. Sekalian masuk hulu-hilir. Kita manfaatkan limbah organik dan plastik. Organik untuk pertanian, peternakan dan perikanan. Yang anorganik untuk barang jadi,’’ ceritanya.
Pria asal Batak ini bahkan menunjukkan contoh produk peternakan berupa maggot kering yang telah dioven. ’’Ini gurih. Bisa untuk bahan pangan. Bisa untuk bahan pakan ternak ke ayam, bebek, atau lele. Nah, ini bagian dari peningkatan nilai tambah hasil pertanian,’’ tandasnya. Maggot, kata dia, dibudidayakan dengan memanfaatkan sayuran sisa.
Tak cukup itu saja, organisasi yang dibentuk juga memiliki lahan seluas 10 hektare. Kata Mindo, lahan itu akan dikembangkan menjadi lahan percontohan pertanian, peternakan, hingga perikanan. ’’Kita pakai contoh tanaman seperti kelapa yang 18 bulan sudah berbuah. Juga, nanti kita berdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk tanam vanili di rumah yang punya nilai ekonomis tinggi,’’ beber dia.
Lewat organ tersebut, pihaknya berharap dapat menggerakan masyarakat. Memberdayakan masyarakat melalui bidang pertanian. ’’Ini lembaga taktis yang nantinya diharapkan bisa berkembang menjadi pendorong peningkatan ekonomi masyarakat,’’ tandas Mindo.
Ditambahkannya pula, EMESPE juga menjadi pusat pelatihan pertanian secara umum. Pihaknya pun telah menggandeng instansi-instansi terkait mulai Kementerian Pertanian RI dan lainnya. Sehingga, nantinya EMESPE dapat memberikan pelatihan kepada petani dan masyarakat. ’’Nah, masyarakat yang berusia muda bisa dilatih di sini. Mengembangkan pertanian,’’ tambah Mindo. (fen)