Musim haji telah tiba. Waktunya bagi calon jamaah haji (CJH) menata diri jelang keberangkatan, termasuk kelengkapan kebutuhan hidup selama sebulan lebih di Tanah Suci. Situasi tersebut yang dimanfaatkan H. Iskak, spesialis jasa reparasi koper haji.
MENJALANI masa tua tidak harus dilalui dengan berpangku tangan menikmati jatah upah pensiunan hasil kerja keras di masa muda. Memanfaatkan keahlian yang dimiliki bisa jadi akan membawa kita dalam keberkahan lain demi menyambung masa tua yang lebih indah.
Apalagi jika keahlian tersebut membawa dampak positif bagi orang lain. Ungkapan tersebut yang pantas disematkan kepada H. Iskak, 76, warga Lingkungan Suratan Gang Koper Haji No 22A, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
Di usia senjanya, mantan aparatur sipil negara (ASN) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mojokerto ini masih menyempatkan diri untuk membantu para CJH dalam mengemasi barang bawaan sebelum menunaikan ibadah haji.
Yakni, dengan membuka jasa reparasi dan pemasangan roda koper sebagai alat bantu untuk mempermudah CJH dalam membawa barang pribadinya. Jasa tersebut yang sudah dirintis Abah Iskak, begitu sapaan akrabnya, selama hampir 16 tahun belakangan ini.
’’Sejatinya hanya ingin memudahkan para jamaah agar ibadah hajinya lancar dan semoga menjadi haji mabrur,’’ terangnya. Iskak mengaku pendirian jasa reparasinya bukan tanpa alasan tepat. Sebab, selama ini dia menilai para CJH masih kerepotan dalam membawa koper selama perjalanan menuju Tanah Suci.
Terutama kaum lansia yang tenaganya terbatas. Nah, reparasi dan pemasangan roda di bawah koper dapat menjawab kerepotan yang dihadapi. Sebab, dengan bantuan roda buatannya, para CJH mampu membawa koper dengan berat lebih dari 30 kilogram. Sehingga cukup memudahkan para CJH dan proses ibadah bisa berjalan lancar tanpa kendala.
’’Karena itulah, lebih mudah membawa barang bawaan jika ada tambahan roda di bawahnya,’’ imbuhnya. Untuk harga, Iskak mengaku tak terlalu mematok harga tinggi. Untuk satu koper, dia hanya membebani CJH dengan harga Rp 170 ribu.
Di mana dari harga tersebut, dia hanya memperoleh keuntungan bersih senilai Rp 15 ribu. Nominal tersebut setelah dipotong biaya pengeluaran untuk membeli bahan baku dan peralatan serta upah tenaga kerja.
Iskak mengaku bahwa alat bantu roda koper terbuat dari dua elemen penting. Yakni, lempengan plat besi sebagai penahan beban isi koper serta roda yang mampu berputar 360 derajat.
Dua elemen itu dirasa cukup mampu menolong CJH dalam proses pemindahan barang bawaan mereka. ’’Rodanya elastis, terbuat dari bahan berkualitas. Jadi tidak mudah rusak dan tahan lama. Karena kondisi di Arab Saudi berbeda dengan di tanah air. Jadi roda koper haji harus benar-benar kuat,’’ tambahnya.
Saat ini, Iskak telah mendapat order pemasangan roda koper sebanyak 600 unit. Yang berasal dari pesanan Kelompok Bimbingan Haji (KBIH) maupun CJH mandiri asal Kabupaten Mojokerto.
Namun, dari jumlah itu, baru sekitar 450 koper yang telah diselesaikan. Sedangkan, sisanya akan menyusul pengerjaannya. Untuk satu koper, estimasi waktu pemasangan ditarget rampung selama tiga hari.