26.8 C
Mojokerto
Friday, June 9, 2023

Rindu Wisata Saat Pandemi Berakhir

Berwisata sudah menjadi kebutuhan. Namun, selama pandemi, saat Covid-19 melanda negeri ini, aktivitas itu berhenti total. Tak ada lagi tempat melepas lelah yang buka. Semua ditutup. Nah, jika pandemi nanti berakhir, wisata mana yang akan dibidik?

Wisata pegunungan. Begitu yang diangankan Ahmad Fitrianto. Pemuda asal Desa/Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto ini menilai, masa pembatasan kegiatan masyarakat membuat banyak orang tidak bisa berwisata.

Maklum, masa pandemi sekarang ini, aktivitas di luaran paling ’’diharamkan’’. Itu untuk memutus sekaligus mencegah potensi penularan Covid-19 yang masih mengancam. Padahal, sekian lama dibatasi, membuat orang cepat bosan. ’’Inginnya segera dibuka agar bisa berwisata dan jalan-jalan,’’ ungkap dia.

Baca Juga :  Kekosongan Kursi Wawali Mojokerto di Era Kolonial

Pemuda yang merintis bisnis kuliner ini mengaku, ingin segera meneruskan hobinya jika pembatasan kegiatan masyarakat sudah dilonggarkan. Yakni pergi ke gunung. Mendaki dan camping selama beberapa hari di gunung. Aktivitas kesukaannya itu tak pelak sulit dilakukan ketika masa pembatasan kegiatan.

Baru-baru ini, dia sendiri mulai menjajal naik ke pegunungan. Namun, yang dekat dengan Mojokerto seperti Gunung Penanggungan. Akan tetapi, dia ditemani koleganya yang mengetahui jalur tertentu.

Menjalani hobi naik gunung memang menjadi kegemarannya sejak masih duduk di bangku sekolah. Aktivitas itu membuatnya merasa sehat sekaligus menjadi olahraga fisik baginya. ’’Di gunung bisa refreshing. Mendapatkan udara segar, banyak oksigen dan bebas polusi,’’ timpalnya.

Baca Juga :  Seorang Mahasiswa NTB Masih Bertahan di Sudan

Selain itu, naik ke gunung, menurut Ahmad juga dapat melatih karakter diri. ’’Di Gunung bisa ketahuan kita ini tergolong orang yang egois atau tidak,’’ tandas dia. Oleh karena itu, dia mendukung kegiatan ke alam terbuka bahkan pendakian ke gunung yang dilakukan anak-anak muda.

Di samping itu, aktivitas di alam pegunungan relatif terjaga dari penularan Covid-19. Asalkan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. ’’Memang tetap harus prokes. Tapi, kalau ke gunung relatif aman dibanding wisata yang membuat kerumuman,’’ pungkas dia. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/