Banyu panas ketan ireng
Adahe piring dipurak bareng
Bodi seksi bojone seneng
Barang lemu atine nggremeng
BOSAN adalah hal yang biasa. Tapi, meninggalkan tanggung jawab itu yang masalah. Ya, seperti dialami Tulkiyem (samaran) 26, warga asal Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Dia kini harus merasakan galau tingkat dewa yang tak berkesudahan. Ketika suaminya Mukiyo (samaran) 30, mengucapkan sudah bosan kepada Tulkiyem. Miris.
Tulkiyem menceritakan, di awal pernikahan, dirinya selalu bahagia. Karena selalu diperhatikan suaminya. Namun, ketika pernikahan menginjak usia 3 tahun, semuanya berubah.
Kebahagiaan dan perhatian yang diberikan suaminya semakin lama sirna. Kata Tulkiyem, entah apa penyebabnya, namun itulah yang kini terjadi kepada keluarga kecilnya. Yakni, setelah suaminya tidak lagi memberi perhatian padanya.
”Aku yo tetep dinafkahi. Tapi dicueki. Yo, emboh aku ora paham masalae,’’ katanya. Dari hal itu, kini setiap hari kelurganya seperti layang-layang tanpa angin yang tak tentu arah. Karena Tulkiyem merasa tidak pernah neko-neko dan tak merasa punya salah.
Akhirnya dia pun menanyakan kepada Mukiyo mengapa dirinya kini berubah dan selalu cuek Tulkiyem. ”Aku yo nanya, lapo bojoku koyo ngunu. Gak koyo biasane,’’ tambahnya. Namun, dengan langkah tersebut masalah rumah tangganya bukannya selesai, melainkan bertambah kacau.
Ya, setelah Tulkiyem bertanya kepada suaminya. Dimana jawaban Mukiyo justru hal yang tak pernah Tulkiyem duga. Mukiyo mengaku sudah bosan kepadanya. ”Aku yo nangis, kok yo tego bojoku koyo ngunu,’’ ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Karena Tulkiyem tahu penyebab suaminya berubah, dia pun curhat orang tuanya. Dan meminta izin untuk menggugat cerai suaminya. ”Aku yo mulih nang omah, jaluk pendapat wong tuoku,’’ ujarnya.
Karena orang tuanya memberikan izin, dia pun tak banyak bicara lagi. Dan melanjutkan rencana untuk hidup sendiri tanpa Mukiyo. (ras)