Onok anak nyeluk mami
Onok maneh sing nyeluk mama
Kabeh iki keporoe ekonomi
Bojo jengkel ndoleki cinta lama
Masalah ekonomi kerap menyebabkan terjadinya perceraian. Apalagi kalau dari awal tidak ada komunikasi terkait cara mengatur keuangan dan penyesuaian dengan gaya hidup masing masing.
Seperti yang dialami pasangan suami istri ini. Tulkiyem (samaran), 31, dan Mukiyo (samaran), 34, warga asal Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Rumah tangga yang dibangun selama 10 tahun dan sudah dianugerahi seorang anak kini harus berakhir di Pengadilan Agama(PA) Mojokerto. Lantaran jarang dinafkahi, Tulkiyem merasa tidak nyaman dan ingin mengakhiri rumah tangganya, Senin (9/9).
Pekerjaan Mukiyo yang sebagai tukang sol sepatu membuat Tulkiyem kesal. Karena tidak setiap hari mendapatkan penghasilan. Ditambah kondisi keuangan yang semakin menipis.
Sudah hampir dua bulan ini perekonomian Tulkiyem dan Mukiyo kurang baik. Dan, Tulkiyem geram. ’’Kebutuhan dapur sudah habis. Belum lagi masalah uang sekolah anak. Tambah bingung saya,’’ kata Tulkiyem.
Mukiyo sudah berusaha semaksimal mungkin untuk keluarganya. Namun rezeki yang diberikan baru segitu. Utang Tulkiyem di warung semakin menumpuk. Tulkiyem malu. Alhasil, dia pun meminta cerai. Namun, Mukiyo tidak setuju.
Berangkat dari ketidaknyamanan itu, diam-diam Tulkiyem merajut kembali cinta lamanya. Di pasar kala membeli kebutuhan dapur, dia sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya. Tak cukup itu, tetapi juga bertukar nomor handphone. Dengan komunikasi yang apik, jalinan keduanya tumbuh. Bahkan, Tulkiyem kerap diberi uang.
Dan, malam itu Mukiyo yang baru pulang kerja melihat isi handphone istrinya. Akhirnya Mukiyo mengetahui isi chat Tulkiyem dengan Kekasihnya dulu. Dari kejadian itu, Mukiyo sangat marah. Mukiyo merasa dikhianati oleh istrinya. ’’Nek aku selingkuh opo’o salahe sampeyan dewe gak tau nyukupi sandang pangan. Aku yo wes ora cinta karo sampeyan,’’ jawab Tulkiyem.
Mukiyo yang telanjur kecewa, akhirnya langsung menjatuhkan talak tiga. (makrufa)