KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Asosiasi Futsal Kota (AFKOT) Mojokerto tengah konsentrasi peningkatan kuantitas wasit dan pelatih futsal berlisensi. Keberadaan dua profesi ini ini masih sangat minim.
Penambahan jumlah pengadil dan juru racik tim ini dinilai vital dalam mendukung kompetisi dan pembinaan pemain berkualitas.
Ketua AFKOT Mojokerto, Cornelius Candra mengatakan, keputusan menambah jumlah wasit dan pelatih berlisensi disampaikan saat Kongres biasa pertama AFKOT di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Minggu (5/12).
Dalam kongres tersebut, AFKOT mengungkapkan jika jumlah wasit berlisensi yang sudah diinventarisasi hanya 4 orang. Lisensinya pun tergolong masih rendah, yakni level III nasional atau hanya bisa memimpin laga di kompetisi amatir. Mereka adalah Fitra Punjung, Nanda Ramadhani, Ilham Mufid, dan Muhammad Ari.
Sementara, di kategori pelatih, hanya ada tiga orang yang sudah resmi mengantongi sertifikat. Mereka adalah Rizal Afrianto, Fikri Salman Alfarisi, M. Fatikhul Iksan yang sudah mengantongi lisensi level I nasional.
Jumlah itu dianggap belum seimbang dengan kebutuhan AFKOT dalam menunjang pembinaan pemain. ’’Tahun depan akan fokus di peningkatan kualitas SDM pelatih dan wasit berlisensi yang masih sangat minim di Kota Mojokerto. Minimal tahun depan bisa menjadi dua kali lipatnya,’’ tegasnya.
Candra juga menegaskan, penambahan kualitas dan kuantitas wasit serta pelatih juga tak lepas dari kian bertambahnya jumlah klub yang siap meramaikan pembinaan dan kompetisi internal tahun depan. Bahkan, tiga klub siap menambah sengitnya persaingan kompetisi antarklub yang diagendakan diputar pertengahan tahun 2022 nanti. Sehingga, butuh pengadil dan juru racik lebih banyak lagi agar kualitas pembinaan dan kompetisi turut meningkat.
’’Karena kompetisi atau Liga internal akan semakin banyak pertandingan. Rencananya, ada 3 klub yang akan mendaftar sebagai anggota resmi,’’ tegasnya.
Selain itu, AFKOT juga meminta Pemkot serta KONI Kota Mojokerto turut bersinergi dalam mendukung pembinaan olahraga outdoor ini. Khususnya soal ketersediaan fasilitas lapangan indoor yang memadai sebagai sarana utama. Mengingat di Kota Mojokerto, jumlah lapangan futsal dengan kualitas kelas nasional tidak banyak. ’’Kami juga berharap adanya sarana lapangan futsal yang memadai,’’ pungkasnya. (far/ron)