KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Ruang isolasi Covid-19 di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, bakal dipangkas. Menyusul, jumlah pasien yang terpapar virus korona terus berkurang.
Direktur RSUD Prof dr Soekandar dr Djalu Naskutub mengatakan, rencananya, ruang isolasi di RS pelat merah ini dikurangi dalam waktu dekat. Dari total sebanyak 144 tempat tidur yang tersedia, akan dikurangi menjadi 68 bed. Lalu, selebihnya bakal dijadikan ruang perawatan pasien reguler. ”Bulan ini bakal kita nonaktifkan separo. Sebab, pasiennya juga sudah mulai berkurang. Kadang sehari nihil pasien,” ujarnya.
Selama ini, proses penonaktifan ruangan masih dalam tahap sterilisasi dan pemasangan sekat untuk masing-masing tempat tidur. Kebutuhan ruang pasien rawat inap juga mulai bertambah. Karena, masyarakat sudah tak lagi khawatir berobat di rumah sakit. Sehingga, ruangan yang nihil pasien Covid-19 dialihkan fungsi untuk menunjang ruang rawat inap. ”Sudah mulai banyak yang berobat. Tapi jumlah pasien yang datang tidak seabrek saat belum ada pandemi dulu. Yang jelas sudah tidak sesepi tahun lalu,” sebutnya.
Dikatakannya, pengurangan beberapa ruang isolasi Covid-19 ini, khusus untuk ruang isolasi saja. Sedangkan, untuk ICU semula enam tempat tidur justru mengalami penambahan menjadi 12 bed. Hal itu setelah adanya instruksi dari Dinkes Provinsi Jatim beberapa waktu lalu. ”Ruangan perawatan isolasi boleh dikepras, tapi kalau yang ICU justru ditambah agar angka BOR bisa ditekan,” papar dia.
Disinggung terkait keterisian, hingga Senin (4/10), BOR-nya hanya 4 persen dari total 114 tempat tidur. Atau, dari jumlah 109 bed yang tersedia di ruang isolasi, hanya terisi lima pasien saja. ”Meski dikepras, puluhan tempat tidur tetap disiagakan, untuk menghadapi Desember nanti. Khawatirnya kalau ada lonjakan kasus lagi,” tegas Djalu. (oce/ron)