JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Insiden berdarah terjadi di rumah panti pijat di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/2) siang. Seorang pria diduga melakukan aksi pembacokan dua tukang pijat perempuan. Santi, 40, asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, tewas di tempat. Sedangkan, Tatik, 48, warga Dusun Kwangen, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, mengalami luka berat.
Hingga kini, pelaku yang belum diketahui identasnya masih dalam pengejaran polisi. Warga menyebut peristiwa tragis di rumah panti pijat ’’Berkah’’ di Jalan Raya Mlirip itu berlangsung sekitar pukul 11.00. Saat itu korban luka berteriak minta tolong kepada warga agar mengejar pelaku pembacokan yang kabur menuju arah timur. ’’Mbak Tatik minta tolong, saya kira kecelakaan. Eh nggak tahu di dalam rumah pijat ada korban satu lagi (Santi),’’ ungkap Dedi Eky, warga setempat.
Disebutkannya, saat itu korban meminta tolong dalam keadaan bersimbah darah lantaran telinga kirinya terluka. Sementara itu, satu korban lain diketahuinya telah tewas di dalam rumah lantaran dibacok pelaku. Menurutnya, di depan rumah panti pijat itu terdapat sebilah golok yang diduga digeletakkan pelaku setelah dipakai untuk menebas kedua korban.
Dia mengatakan, dari keterangan korban, pelaku datang ke tempat tersebut untuk pijat. Namun, tiba-tiba muncul keributan dan teriak minta tolong. ’’Pelaku satu orang kabur naik motor Honda Beat warna hitam merah. Saya kejar tapi tidak kena,’’ tambahnya.
Mengetahui kejadian itu, warga pun melapor ke polisi. Adapun, korban luka dibawa warga ke Rumah Sakit Citra Medika untuk mendapatkan pertolongan.
Nasikha, 47, pemilik panti pijat membenarkan bahwa kedua korban merupakan karyawannya. Saat insiden tersebut dia datang ke tempat usahanya setelah diberi tahu warga. ’’Saat itu saya sedang di area pabrik Ajinomoto, katanya di tempat pijit saya ada orang ramai-ramai,’’ terang warga Dusun Terusan, Desa/Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, itu.
Setengah jam berselang, petugas yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) langsung melakukan identifikasi terhadap korban meninggal. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP sementara korban tewas akibat luka gorokan pada bagian leher.
Menurutnya, pelanggan laki-laki tersebut datang ke tempat pijat sekitar pukul 10.45. Selang 15 menit, pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga meninggal. Mengetahui hal itu, Tatik yang juga berada di dalam rumah pijat berteriak histeris. Sontak, pelaku mengayunkan goloknya pada Tatik hingga mengalami luka pada bagian belakang telinga kiri. Beruntung, dia berhasil keluar dan meminta tolong pada warga.
Selanjutnya, sekitar pukul 13.10 korban tewas dibawa ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, untuk dilakukan otopsi. Saat ini petugas tengah melakukan penyelidikan guna mengetahui motif pelaku melakukan pembacokan. ’’Kita melakukan penelusuran apakah pelanggan yang diduga sebagai pelaku ini dikenal oleh pemijat yang masih selamat tersebut,’’ ungkapnya.
Deddy menambahkan, pelaku saat ini dalam pengejaran polisi. Upaya pengungkapan juga dilakukan dengan pengumpulan sejumlah barang bukti. Seperti, baju, helm, serta sebilah golok. ’’Kita juga mencari tahu apakah arit (golok) tersebut dibawa oleh si calon tersangka atau (sejak awal) berada di tempat pijat ini,’’ pungkasnya. (adi)