MOJOKERTO – Cabor Kick Boxing Kabupaten Mojokerto kembali menunjukkan tajinya. Meski pembinaannya baru terbentuk beberapa bulan, namun tak menghalangi cabor rintisan ini menyabet sejumlah prestasi gemilang.
Bahkan, capaiannya langsung menghentak lewat status juara umum yang mereka sandang lewat Kejurprov Kick Boxing Jatim di gedung Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, akhir pekan kemarin.
Ini setelah 20 atlet yang diturunkan sukses merebut sebagian besar medali dari nomor dan kelas yang dipertandingkan. Yakni, 8 emas, 5 perak dan 3 perunggu.
Medali emas masing-masing direbut oleh Malvian Dwi, Mochamad Khadafi, Firdaus Al Abid dan Christian yang turun di kelas prakadet putra. Kemudian Fredy yang turun di kelas kadet 75 kg putra.
Sementara di nomor senior, emas juga berhasil disabet Ikhsan, Zidane, dan Albert. Masing-masing turun di nomor 60, dan 65 kg.
’’Kita dapat juara umum karena paling banyak mengumpulkan emas. Rata-rata daerah lain kurang dari 5 emas. Itu belum ditambah medali perak dan perunggu yang juga lebih dari 3 medali,’’ ungkap Djoko Wijayanto, ketua umum Pengkab PKBI Mojokerto.
Kadisparora Kabupaten Mojokerto ini menambahkan, kick boxing merupakan cabor yang baru dirintis sebagai cabor prestasi di kawasan bekas Kerajaan Majapahit itu.
Di mana, pembinaannya baru berjalan selama tiga bulan terakhir dengan hampir 30 atlet yang telah bergabung. Secara teknik permainan, kick boxing merupakan gabungan dari tuga jenis beladiri.
Yakni, pencak silat, karate, dan gulat yang telah berkembang pesat di Indonesia, bahkan di Kabupaten Mojokerto.
’’Rata-rata atlet yang bergabung sudah memiliki teknik dasar beladiri. Karena mereka sebelumnya pernah berlatih di karate, silat atau gulat dan judo. Sama seperti wushu yang juga peralihan dari silat,’’ pungkasnya.
