MOJOKERTO – Insiden pelemparan rombongan bus skuad tim PS Mojokerto Putra (PSMP) jelang pertandingan laga lanjutan babak penyisihan grup Liga 2 melawan Persik Kediri, Selasa (1/8), berbuntut panjang. Pasalnya, manajemen The Lasmojo tidak terima atas perlakuan sejumlah oknum hingga menempuh jalur hukum.
Selasa (2/8), manajemen secara resmi melayangkan protes kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas insiden yang mereka terima dalam lawatannya menuju Kota Tahu itu. Protes tersebut untuk menuntut aksi pelaku pelemparan agar tidak terjadi kembali di kemudian hari.
Pernyataan tersebut disampaikan Firman Efendi, presiden klub PSMP saat dikonfirmasi Rabu (2/8). Surat protes telah dilayangkan manajemen via email dan langsung ditujukan kepada Komdis PSSI. Protes tersebut buntut dari kericuhan yang mewarnai perjalanan rombongan bus skuad tim PSMP dari hotel penginapan menuju Stadion Brawijaya, Kediri.
Akibat insiden ini, salah seorang pemain menderita luka memar hingga harus mendapat perawatan dari tim medis. ’’Tadi (kemarin, Red) sudah dilayangkan surat protes ke Komdis PSSI. Disertakan juga bukti visum et repertum,’’ terangnya.
Firman mengakui, pertandingan Selasa (1/8) itu, memang menjadi duel terpanas di grup 6. Pasalnya, kedua tim sama-sama berambisi merebut peringkat dua besar klasemen sementara demi lolos ke babak 16 besar. Namun, insiden itu cukup membawa dampak pada permainan PSMP hingga harus menerima kekalahan di menit-menit akhir.
Kondisi itu yang cukup disesalkan, mengingat mental dan fisik pemain semula cukup fit. ’’Ya jelas ada dampaknya. Kita sangat menyesalkan kejadian itu. Jangan sampai terulang lagi untuk tim LIga 2 lainnya,’’ ungkapnya. Dalam pertandingan itu, Mujib Ridwan dkk sepertinya memang sudah ”diteror” sejumlah oknum sejak pagi sebelum pertandingan.
Terbukti, karangan bunga bertuliskan ucapan belasungkawa atas sikap tidak fair play yang ditudingkan oknum kepada PSMP terpampang jelas di pintu VIP stadion. Lalu, yang paling tragis adalah insiden pelemparan batu terhadap rombongan bus yang ditumpangi seluruh pemain dan official PSMP saat perjalanan dari Hotel Insumo Palace Kediri menuju ke Stadion Brawijaya.
Bus yang dikemudikan Eko Suntari itu mendapat hujan lemparan batu dan telur busuk dari gerombolan pemuda yang memakai kostum hitam-hitam. Meski mendapat kawalan ketat dari kepolisian, namun aksi pelemparan itu mengakibatkan kaca bus sebelah kiri pecah dan mengenai kepala Muhammad Isa. Akibat peristiwa tersebut, Isa sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan. Beruntung, dia hanya mengalami luka memar dan masih mampu melanjutkan pertandingan.