MOJOKERTO – Warga Dusun Ketidur, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto belakangan heboh. Mereka dikejutkan keberadan bunga bangkai yang tiba-tiba tumbuh di pekarangan rumah Khalimin, warga setempat. Bahkan, temuan bunga yang menimbulkan aroma busuk sebagai ciri khasnya ini juga menjadi tontonan masyarakat yang penasaran.
Sulis Indriani misalnya. Warga Kecamatan Ngoro itu, mengaku penasaran dengan bunga bangkai yang selama ini banyak diperbincangkan. Lokasinya yang jauh tak menghalanginya nekat datang ke lokasi untuk menyaksikan secara langsung. ’’Apalagi bunga ini kan juga langka,’’ katanya Minggu (29/10).
Menurutnya, bersama dua tetangganya, dia mengendarai sepeda motor. Dia pun mengaku, kali pertama melihat langsung bentuk bunga itu. ’’Selama ini tahunya ya hanya dari tayangan televisi. Ternayata bentuknya besar juga ya,’’ tuturnya heran.
Ketua RT 2/RW 1 Dusun Ketidur Mulyadi, menjalaskan, keberadaan bunga bangkai ini ada di pekarangan Khalimin sejak empat hari yang lalu. Awalnya tak mengira kalau bunga berwarna merah hati itu adalah bunga bangkai. Menyusul saat itu, ukurannya baru berupa kuncup lengkap dengan batang setinggi 25 sentimeter dan diameter 20 sentimeter. ’’Memang ukurannya terbilang jumbo dibandingkan bunga lainnya,’’ katanya.
Buktinya, terhitung tiga hari saja, setelah diukur tingginya dari permukaan tanah mencapai 45 sentimeter. Pun demikian dengan diameter mahkota bunga, kini sudah mencapai 50 sentimeter. ’’Kami tahu ya saat mekarnya kemarin sore,’’ bebernya.
Setelah diperhatikan, terlihat pada bagian tengah bunga, terdapat kuncup sebesar kelapa. Sedangkan di dalamnya terdapat batang yang dipenuhi butiran warna putih. Hanya saja, meski bentuknya yang indah, tak dimungkiri bunga yang banyak menyedot perhatian masyarakat itu mengeluarkan bau tak sedap seperti bangkai. ’’Tapi, bunga ini baru mengeluarkan bau bangkai setelah digoyang-goyang batangnya. Kalau tidak, meski dicium dan didekatkan ke hidung tidak akan baunya,’’ paparnya.
Tak urung, karena dianggap langka, dengan hitungan menit membuat bunga bangkai cepat menyebar ke masyarakat luas. Tak ayal, masyarakat pun berdatangan. Ada yang sekadar melihat, ada juga warga yang foto-foto. ’’Kebanyakan mereka penasaran. Karena memang selama ini belum pernah ada bunga bangkai,’’ ujarnya.
Lantaran menjadi tontonan warga, pemilik pekarangan dan warga sekitar sepakat untuk merawat bunga bangkai ini. Apalagi diketahui umurnya juga tak lama. ’’Setidaknya sebelum layu dan mati, biar bisa dinikmati dan menambah pengalaman warga,’’ pungkasnya.