KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Tren persebaran Covid-19 yang belakangan terjadi di lingkungan lingkungan perkantoran Pemkab Mojokerto menjadi atensi tim Satgas Covid-19. Penyemprotan disinfektan sebagai antisipasi kemunculan klaster baru pun terus dilakukan.
Selasa (29/9) penyemprotan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto dengan menyasar ruang kerja Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Mojokerto. Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M. Zaini mengatakan, penyemprotan disinfektan di perkantoran memang menjadi agenda rutin sebagai antisipasi persebaran Covid-19 yang belakangan kian meningkat. ’’Ini sekaligus sebagai upaya tim satgas penanganan Covid-19 memutus mata rantai persebaran Covid-19,’’ ungkapnya.
Apalagi, belakangan persebaran covid-19 kian masif. Tidak hanya terjadi di ruang terbuka, melainkan banyak di perkatoran menjadi pelayanan publik dan fasilitas kesehatan (faskes). Seperti yang sebelumnya menimpa Puskesmas Kutorejo dan Tawangsari, Kecamatan Trowulan. Di dua faskes tersebut setidaknya ada 19 tenaga kesehatan (nakes) terpapar virus korona.
Mereka yang terlibat dalam pelayanan langsung dengan masyarakat ini kini juga harus menjalani isolasi di RSUD R.A Basoeni Gedeg dan Puskesmas Gondang. ’’Jadi, penyemprotan ini juga menghindari adanya transmisi di perkatoran. Apalagi, satu sama lain kerap bertemu dalam lingkungan kerja,’’ tegasnya. Selain memang menjadi rutinitas, penyemprotan ini disesuaikan dengan permintaan para OPD (organisasi perangkat daerah) atau pegawai yang memang memanfaatkan ruang dan gedung tersebut untuk kerja tiap harinya.
Sehingga penyemportan tidak hanya dilakukan saat di kantor tersebut ada pegawai yang terpapar Covid-19. Namun, hal ini lebih pada pencegahan. Zaini berharap keberlangsungkan pelayanan publik tetap steril dan jauh dari persebaran virus korona. ’’Tidak nunggu di-lockdown dulu baru kita semprot. Tapi, paling tidak sterilisasi ini kita lakukan tiap minggu secara bergilir, meski sebenarnaya prokes juga sudah diterapkan,’’ paparnya. Tak hanya perkantoran, penyemprotan disinfektan di fasilitas umum (fasum) juga getol dilakukan tim relawan bentukan Polres Mojokerto.
Memanfaatkan mobil security barrier yang sudah dilengkapi dengan disinfektan, tim khusus yang berjumlah tujuh orang ini juga melakukan sterilisasi. ’’Penyemprotan ini rutin. Setiap hari, habis 600 liter air dengan 3 liter disinfektan,’’ ungkap Aiptu Mashadi Rusli, Kanit Dalmas 1 Satsabhara Polres Mojokerto. Menurut Mashadi, hampir setiap hari tim berkeliling melakukan penyemprotan disinfektan. Mulai pasar tradisional, tempat ibadah, tempat wisata, hingga ke desa-desa. Utamanya di sejumlah desa dan kecamatan yang tingkat persebaran Covid-19 tergolong tinggi. Di antaranya, Kecamatan Mojosari, Pungging, Bangsal, Sooko, Puri, dan Mojoanyar. ’’Tidak hanya penyemprotan, sesuai arahan pimpinan enam kecamatan itu, beberapa hari ke depan juga menjadi prioritas operasi yustisi secara masif,’’ tegasnya. Sebab, dari evaluasi, enam kecamatan yang menjadi wilayah hukum Polres Mojokerto tersebut menduduki enam teratas pertama persebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.