KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sempat jadi buruan, kebutuhan oksigen medis di rumah sakit kini mulai stabil. Itu setelah dropping oksigen medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto dari pihak ketiga mengalami sejumlah penolakan di seluruh rumah sakit. Akibatnya, kebutuhan tabung oksigen melimpah ruah.
Kasi Pelayanan Kesehatan (Yankes) Rujukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto Ida Pawasti menyebutkan sejak dua minggu lalu, seluruh rumah sakit di Kabupaten mengeluh lantaran kekurangan stok tabung oksigen. Jumlah kebutuhan oksigen dengan pasien tak seimbang. Bahkan, beberapa rumah sakit sempat menutup layanan sebab ketersediaan oksigen mulai menipis. ”Dulu jadi rebutan, sekarang malah banyak yang menolak. Per Rabu (28/7), stok oksigen ini bingung kami kemanakan,” ucapnya ditemui di kantor Dinkes Kabupaten Mojokerto.
Dikatakannya, pihaknya menerima tabung oksigen dari pihak ketiga sebanyak 250 tabung. Itu dialokasikan untuk 11 rumah sakit yang ada di Kabupaten. Biasanya, jumlah tersebut langsung ludes didistribusikan ke masing-masing rumah sakit. Namun, kemarin banyak rumah sakit yang mengklaim memiliki stok aman. ”Dari 250 tabung itu, masih ada sisa 10 tabung. Kita tawarin ke semua RS katanya masih aman semua, akhirnya kita alokasikan ke puskesmas,” tutur dia.
Ida memaparkan dari 27 puskesmas, ada tiga faskes yang menerima pasokan gas O2 itu. Yakni Puskesmas Kupang, Jatirejo, dan Dawarblandong. Lanjutnya, melihat kebutuhan oksigen yang mulai stabil, Ida membeberkan nantinya puskesmas lain dijadwalkan bergilir. Sehingga, semua faskes memiliki kebutuhan oksigen tanpa harus ke rumah sakit. ”Kita lihat saja, kalau masih sisa terus ya kita alokasikan ke puskesmas. Sebab, daripada banyak RS yang tak menerima, kita alihkan ke puskesmas,” terangnya.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Kupang Mohamad Toha mengatakan dirinya mendapatkan alokasi bantuan oksigen dari Dinkes kemarin. Yakni dengan total sebanyak empat tabung oksigen besar. Itu akan digunakan untuk menangani pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang. ”Untungnya dapat bantuan ini, jadi masyarakat sekarang bisa tenang. Stok aman, kalau habis nanti bisa isi ulang,” tukasnya. (oce)