KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sebanyak 10 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Mojokerto diketahui masih tertahan di Asrama dan Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya.
Terdiri dari 2 orang dari kloter 61; kloter 62 (6 orang); kloter 63 (1 orang), dan kloter 67 (1 orang). Dari 10 CJH ini, 5 di antaranya berstatus pendamping. Keberangkatan mereka terpaksa ditunda lantaran harus menjalani perawatan medis. Sebagian besar CJH diketahui mengidap anemia atau darah rendah.
Nah, untuk keamanan selama penerbangan, mereka diwajibkan transfusi darah. ’’Secara umum tampak biasa saja, tapi analisa dokter harus transfusi dulu. Agar aman dan tidak ada gangguan saat di ketinggian,’’ tutur Kasi penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali.
Namun, dari 10 CJH itu, 5 CJH di antaranya sudah dinyatakan fit dan siap berangkat. Hanya saja, sampai saat ini keberangkatan mereka masih harus menunggu kloter yang mengalami open seat atau kekosongan kursi. Dari perkiraan sementara, keberangkatan mereka bisa saja terlaksana dan tergabung diatas kloter 69.
Yang jadwalnya penerbangannya dimulai antara Rabu (31/7) sampai Senin (5/8) depan. ’’Lima jamaah sudah kembali ke asrama, tinggal menunggu jadwal keberangkatan. Sementara empat jamaah masih menjalani transfusi di rumah sakit. Kemungkinan mereka bisa terbang dan bergabung di kloter 70 sampai 85. Karena kloter 67, 68, dan 69 sudah penuh. Jadwalnya mulai lusa (Rabu) sampai minggu depan,’’ tandas Mukti.