27.8 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Siagakan Puluhan Ranjang Selama Ramadan

Di Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD Mojosari

MOJOSARI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Meski kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto sudah melandai, namun RSUD Prof dr Soekandar tetap menyiagakan ruang isolasi. Sedikitnya, 68 tempat tidur dipersiapkan mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 hingga Lebaran nanti.

Direktur RSUD Prof dr Soekandar dr Djalu Naskutub mengungkapkan, bed occupation rate (BOR) ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit pelat merah milik Pemkab Mojokerto kemarin telah menyentuh nol persen. Sebab, dari total 68 bed, tidak ada satu pun yang terisi pasien. ’’Beberapa hari ini sudah kosong,’’ ungkapnya kemarin.

Namun, seluruh tempat tidur di ruang isolasi belum ada yang dialihfungsikan menjadi ruang inap pasien reguler. Sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, 58 bed isolasi dan 10 ranjang intensive care unit (ICU) tetap disiagakan meski kondisinya kini nihil pasien. ’’Kita antisipasi saja. Mudah-mudahan tidak terpakai,’’ ulasnya.

Baca Juga :  Stok Oksigen RSUD Hanya Tersisa Sehari

Telebih, kata dia, pengalihfungsian ruang isolasi juga tidak bisa langsung dilakukan seketika saat pasien sudah jauh menurun. Karena RSUD harus lebih dulu mengajukan pengurangan kapasitas ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui aplikasi RS online.

Pasalnya, perubahan kapasitas ruang isolasi Covid-19 bisa berpengaruh terhadap penentuan level asesmen situasi Covid-19 maupun penentuan level PPKM di daerah. ’’Jadi, tidak serta bisa dikurangi. Tapi kita harus melaporkan dulu, karena berkaitan dengan BOR,’’ paparnya.

Meski begitu, Djalu menyebut belum berencana untuk mengepras kapasitas ruang isolasi Covid-19 dalam waktu dekat ini. Seluruhnya akan tetap disiagakan selama Ramadan, bahkan hingga Lebaran nanti.

Pasalnya, berkaca pada tahun lalu, peningkatan kasus Covid-19 terjadi pasca Hari Raya Idul Fitri. ’’Sementara masih tetap kita siagakan sambil lihat perkembangan,’’ tegas mantan Wadir Pelayanan RSUD Prof dr Soekandar ini.

Baca Juga :  Warga Diimbau Tak Pakai Masker Scuba Lagi

Untuk diketahui, kasus aktif di Kabupaten Mojokerto per Sabtu (27/3) tersisa 33 kasus. Angka tersebut menurun signifikan dibandingkan pekan lalu yang masih 67 kasus. Saat ini, Kabupaten Mojokerto juga bersatatus level 1 PPKM berdasarkan Inmendagri 18/2022 yang berlaku hingga 4 April mendatang. (ram/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/