22.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Pemkot Mojokerto Terbitkan Dua Buku Tentang Pejuang Kemerdekaan Kiai Nawawi

MOJOKERTO – Pemkot Mojokerto melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menerbitkan dua buku tentang pejuang kemerdekaan asal Kota Mojokerto, Kyai Muhammad Nawawi, Selasa (29/11). Dua buku tersebut berupa biografi dan kumpulan esai dari generasi milenial Kota Mojokerto.

Dua karya tulis tersebut diresmikan Wali Kota Ika Puspitasari di Rumah Rakyat Pemkot, Selasa (29/11) sekitar pukul 12.00. Buku pertama berjudul Medan Bhakti Sang Kyai: Perjuangan Kyai Muhammad Nawawi yang disusun Ayuhannafiq, S.IP. Buku kedua berjudul Kyai Muhammad Nawawi dalam Persepsi Generasi Kini merupakan kumpulan esai dari pemuda Kota Mojokerto.

Kepala Disporapar Kota Mojokerto Novi Rahardjo mengatakan, penerbitan buku tersebut berkaitan dengan agenda rutin Napak Tilas KH Nawawi yang biasa digelar tiap tahun pada bulan November. Namun, sejak pandemi napak tilas ditiadakan diganti dengan bedah buku pada 2021. “Ini kelanjutan dari tahun lalu berupa bedah buku perjuangan KH Nawawi. Yang kemudian direalisasikan penulisan dua buku. Pertama, Medan Bhakti Kyai Muhammad Nawawi berupa biografi dan kumpulan esai generasi kini terhadap perjuangan Kyai Nawawi,” ujarnya saat sambutan.

Pihaknya melanjutkan, buku biografi KH Nawawi ditulis oleh Ayuhanafiq sedangkan buku kumpulan esai ditulis oleh siswa SMA/sederajat, guru, hingga organisasi kepemudaan. “Buku ini inspiratif karena berisi kisah perjalanan hidup dan perjuangan Kyai Nawawi melawan penjajah yang perlu diketahui generasi sekarang ini,” lanjut dia.

Baca Juga :  Semarak Hari Guru Nasional, Ratusan Guru di Kota Mojokerto Ikut Seminar

Penulis buku Medan Bhakti Kyai Muhammad Nawawi, Ayuhanafiq menyampaikan, posisi penting Kyai Nawawi dalam perjuangan melawan penjajahan. Di antaranya, posisi kyai yang selalu berada di garda terdepan peperangan melawan penjajah Belanda. “Ini terkait adanya sikap para warga Indonesia dulu ketika melawan penjajah tidak sepenuhnya berhadap-hadapan dengan penjajah,” kata dia.

Pemerhati sejarah yang menulis buku setebal 168 halaman ini menambahkan, perjuangan masyarakat Indonesia dalam perang kemerdekaan saat itu menemui banyak tantangan dan kendala. Salah satunya keberadaan mata-mata yang berasal dari warga Indonesia. “Oleh sebab itu, faktanya memang dulu rakyat Indonesia tidak semuanya yang berhadap-hadapan dengan penjajah. Ada pula yang menjadi mata-mata. Oleh Kyai Hasyim Asyari saat Resolusi Jihad dulu, salah satu isinya menyatakan hukuman mati bagi mata-mata,” beber dia.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyatakan, pihaknya getol membentuk karakter anak bangsa. Salah satunya lewat penulisan sejarah. Lantaran, dengan menulis sejarah pejuang lokal Mojokerto dapat membawa semangat perjuangan di kalangan generasi muda. “Ini bentuk apresiasi generasi kini dalam memaknai perjuangan para leluhur yang berjuang mempertahankan kemerdekaan,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

Baca Juga :  Birth Beyond Peduli Jalin Toleransi di Hari Disabilitas Internasional

Dijelaskannya, ini sesuai dengan pesan pendiri bangsa yakni Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Lewat penulisan sejarah pejuang kemerdekaan ini, karakter generasi muda bisa ditempa. “Ini juga bentuk upaya menghargai dan komitmen Pemkot dalam menghargai perjuangan pahlawan,” jelas Ning Ita.

Pihaknya berharap ke depan, penulisan-penulisan serupa dapat digalakkan. Karena Mojokerto merupakan gudangnya para pejuang. Dan masyarakatnya memiliki pula segudang prestasi. Untuk menguatkannya diperlukan upaya menghargai dan meneruskan semangat perjuangan para pahlawan. “Kita patut bersyukur dan menghargai jasa pahlawan karena lewat perjuangan beliau kita bisa menikmati masa damai,” tandas Ning Ita.

Buku terkait Kyai Muhammad Nawai tersebut bakal disebarkan ke sejumlah perpustakaan di Kota Mojokerto. Juga, kalangan keluarga besar Kyai Nawawi yang tergabung dalam Ikebana (Ikatan Bani Kyai Nawawi). Termasuk pula kalangan instansi, sekolah, ponpes, hingga tempat lainnya. Acara peluncuran dua buku tersebut dihadiri jajaran pejabat Pemkot, LVRI, Kemenag, Disdik Provinsi Jatim, hingga kalangan sekolah. (fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/