31.8 C
Mojokerto
Saturday, June 10, 2023

Presensi Error, Guru Resah

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Server presensi tenaga pendidik di Kabupaten, mengalami gangguan, Selasa (28/9) pagi. Akibatnya, para guru terpaksa melakukan absensi secara manual dengan tanda tangan di kertas.

Seperti yang terjadi di SMP Negeri 2 Ngoro. Beberapa guru bahkan sampai menunggu hingga 1,5 jam lantaran kesulitan melakukan absensi. Server presensi diketahui down sejak pukul 06.40 hingga 07.30 pagi.

Peristiwa ini disayangkan para guru. Pasalnya jaringan yang bermasalah ini dikhawatirkan bisa berimbas terhadap tunjangan mereka. ”Sebab, kalau pukul 07.00, maksimal guru harus sudah absen. Nah takutnya waktu absen itu telat semenit tercatatnya 30 menit. Otomatis tunjangan terpotong, pernah ada kejadian seperti itu,” terang Kepala SMPN 2 Ngoro Sadi.

Baca Juga :  Tagih Manajemen, Suporter PSMP Luruk KONI

Sementara, daftar hadir guru dialhikan menggunakan tanda tangan di kertas sembari menunggu perbaikan sistem. Tak hanya itu. Sadi menuturkan, error-nya presensi ini juga terjadi jelang jam pulang kerja. Mesin baru pulih sekitar 1,5 jam dari jadwal pulang mereka. Sehingga, guru harus menunggu sampai mesin presensi berfungsi seperti biasa. ”Kalau trouble-nya tiap pulang, hampir sebulan ini. Tapi kalau trouble pas jam datang, ini pertamakalinya,” ucap dia.

Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 2 Dawarblandong. Semua tenaga pendidik, membuat surat pernyataan akibat jaringan presensi yang bermasalah. Lalu, surat pernyataan di-upload secara online. Itu sebagai bukti mereka sudah mengisi daftar hadir tepat waktu. ”Iya, baru hari ini (kemarin) error. Guru-guru saya suruh buat pernyataan lalu diajukan ke BKPP. Kalau nggak gitu, dianggap bolos,” ucap Kepala SMPN 2 Dawarblandong Enis Pramesti.

Baca Juga :  Sumbangan Pendidikan Tembus Rp 3,5 Juta

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mojokerto Susantoso membenarkan adanya gangguan teknis yang terjadi pada mesin presensi wajah di Kabupaten. Kerusakan itu tak hanya mengasar presensi kalangan guru saja. Melainkan terjadi di semua organisasi perangkat daerah (OPD). ”Semuanya. Saya juga pukul 08.00 baru bisa absen. Nah untuk tunjangan yang terpotong itu, masih kita carikan solusinya,” singkatnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/