KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Menghadapi tatanan kehidupan baru atau new normal life, langkah antisipatif pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dilakukan. Terutama di pusat-pusat perdagangan. Bahkan, di pasar tradisional Kota Mojokerto akan lebih diperketat dengan skenario penataan pedagang berbasis ganjil-genap.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ganesh P. Kresnawan mengungkapkan, penerapan sistem ganjil-genap itu merupakan salah upaya untuk mengurangi kepadatan di pasar tradisonal. Pola tersebut dilakukan dengan mengatur operasional pedagang melalui pemberian nomor urut. ’’Intinya kita melakukan pembatasan. Tetap dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19,’’ terangnya.
Sebagai awal, sistem ganjil-genap akan diberlakukan di Pasar Tradisional Tanjung Anyar. Pasalnya, pasar induk terbesar di Kota Mojokerto itu menjadi pusat keramaian karena jadi tiik bertemunya penjual dan pembeli. Menurutnya, pelaksanaan itu juga berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jatim Nomor 510/368/125.4/2020 Perihal Protokol Pelayanan di Pasar Rakyat Selama Masa Covid-19.
Kemarin, pihaknya mengaku telah melakukan tahap sosialisasi kepada semua pedagang. Rencananya, penerapan sistem ganjil-genap akan mulai diterapkan besok. ’’Mulai besok (hari ini) kami beri akan nomor pedagang. Dan lusa (besok) langsung kita berlakukan,’’ paparnya.
Dijelaskan Ganesh, nomor urut ganjil-genap tidak sekaligus diberikan kepada seluruh pedagang di Pasar Tanjung Anyar. Namun, pengaturan operasional dilakukan berdasarkan klasifikasi komoditas yang dijual oleh setiap pedagang. ’’Misalnya pedagang daging ayam ada 10 penjual, nanti akan diberi nomor 1-10. Jadi yang dapat nomor ganjil bisa buka besok, sedangkan nomor genap giliran buka lusa. Begitu seterusnya,’’ paparnya.
Sehingga, dalam penerapannya, pedagang tidak bisa menggelar dagangannya setiap hari. Namun, akan digilir sesuai dengan sistem nomor ganjil-genap. Melalui pola tersebut, kata dia, diharapkan mampu mengurai kerumunan di Pasar Tanjung Anyar. Karena secara otomatis aktivitas perdagangan akan berkurang dari sebelumnya.
Disinggung apakah pengaturan ganjil-genap akan berdampak pada berkurangnya ketersediaan, dia menyatakan, jika kebutuhan masyarakat masih bisa tetap terpenuhi. Sebab, pihaknya hanya mengatur operasional pedagang. Sementara pasar tradisional masih tetap menyediakan berbagai komoditas meskipun dilakukan pembatasan. ’’Kebutuhan akan barang dagangan tiap hari masih tersedia di pasar. Sehingga ketersediaan tetap terpenuhi dan tetap tercukupi,’’ ulasnya.
Ganesh menambahkan, sistem yang sama juga direncanakan bakal diterapkan di Pasar Tradisonal Prajurit Kulon maupun toko modern. Namun, pemberlakuan itu masih dilakukan pengkajian sambil melakukan evaluasi dan monitoring dari penerapan ganjil-genap di Pasar Tanjung Anyar.
Di sisi lain, setiap pengunjung juga dilakukan pengawasan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Antara lain dengan mewajibkan memakai masker dan melakukan cuci tangan pakai sabun (CPTS) di setiap akses pintu masuk pasar.
Semua upaya tersebut, imbuh Ganesh, bertujuan menghindari agar pusat perdagangan tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Terlebih, dalam giat rapid test masal yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto, Jumat (22/5) lalu, 8 orang dinyatakan reaktif dari total 582 orang yang dites. Sedangkan dua di antaranya berasal dari pedagang dan pengunjung di Pasar Tradisional Tanjung Anyar.