28.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Bilik Sterilisasi Mangkrak

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Bilik sterilisasi sempat menjadi sarana yang sering dimanfaatkan selama pandemi korona merebak. Namun, seiring melandainya kasus, keberadaannya mulai ditinggalkan. Seperti bilik sterilisasi di Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto yang kini mangkrak.

Bilik sterilisasi ini dibiarkan menganggur dan ditaruh di pojok area terminal. Tak ada yang memanfaatkannya. Padahal, saat pandemi Covid-19 tengah menggila, bilik yang menyemprotkan cairan disinfektan ini merupakan salah satu sarana yang lazim ditemukan di tempat-tempat umum. Seperti masjid, mal, hingga perkantoran.

Ketiga gelombang kedua pandemi pertengah tahun lalu, pintu masuk terminal dipasangi dengan bilik tersebut. Setiap orang juga diwajibkan melintasi satu-satunya bilik di terminal ini untuk diseprot cairan disinfektan. Terutama para penumpang bus yang naik dan turun di terminal. ”Waktu itu kami terapkan selama beberapa bulan pas varian delta itu,” kata Plt Kepala UPT LLAJ Mojokerto Dishub Jatim Yoyok Kristyowahono kemarin.

Baca Juga :  Pekerja Kena PHK, Perusahaan Wajib Perbarui Data Via Edabu

Fungsi bilik ini sempat menjadi sarana streilisasi penumpang sebelum masuk ke area terminal. Namun, kondisi tersebut rupanya tak berjalan lama. Seiring melandainya kasus, penyemprotan disinfektan pada tubuh penumpang mulai ditinggalkan. Hingga akhirnya, bilik strerilisasi ini dibiarkan mangkrak.

Disebutnya, keputusan tersebut tak lepas dari keluhan sejumlah penumpang yang mengaku sensitif ketika terkena cairan disinfektan. ”Beberapa orang yang perempuan-perempuan itu banyak yang protes karena tidak cocok dengan kulitnya karen bikin gatel. Sehingga sementara tidak saya pakai dulu,” terang dia.

Yoyok menegaskan, kendati tanpa penyemperotan disinfektan, bukan berarti protokol kesehatan (prokes) di terminal menjadi longgar. Pihaknya mengaku terus mengingatkan para penumpang maupun pengemudi armada bus untuk tetap menerapkan prokes secara ketat. Mulai dari memastikan penggunaan masker hingga tak berjubel. Kondisi kerumunan ini menurutnya muncul secara sendiri lantaran longgarnya bus akibat jumlah penumpang yang turun sejak pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Nakes Disebar di Pospam Nataru

Dengan demikian, pihaknya optimis jika prokes di terminal tetap terjaga. Terlebih saat ini, mayoritas masyarakat telah menerima suntikan vaksin. Sehingga potensi penyebaran Covid-19 mampu diminimalisir. ”Kalau kami yang penting prokes dan sekarang orang juga sudah melek tentang kesehatan dan vaksin. Ini menjadi bentuk kewaspadaan kita dengan disiplin diri melakukan prokes,” tukasnya. (adi/ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/