28.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Proyek SPAM di Pacet Mojokerto Hanya Ganti Pipa yang Menua

Serap 3,5 Persen Debit Air

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Perumdam Mojopahit Kabupaten Mojokerto meminta petani tak perlu khawatir atas proyek optimalisasi SPAM di sumber Kali Kromong, Kecamatan Pacet. Karena, proyek ini hanya sebatas mengganti pipa lama yang berusia ratusan tahun. Sementara, air yang didroping ke pelanggan di kawasan Puri dan Sooko tersebut, hanya 100 liter per detik atau hanya 3,5 persen dari debit air.

Direktur Perumdam Mojopahit Mojokerto Fayakun Hidayat mengatakan, proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur ini didanai APBN senilai Rp 32,5 miliar. Tujuannya untuk melakukan pergantian pipa yang sudah menua dan berkarat. ’’Yang perlu dicatat, optimalisasi SPAM ini hanya mengganti pipa lama peninggalan Belanda yang usianya sudah ratusan tahun,’’ ungkapnya.

Meski hanya mengganti pipa, namun saluran baru dengan diameter 8 dim itu akan dialihkan melalui wilayah Puri. Itu lantaran jaringan lama yang ditanam melintas di tengah jalan. Sehingga saat diperbarui dengan pembongkaran, membutuhkan izin yang cukup rumit. ’’Pokoknya jaringan ini sampai Sooko, karena pelanggan kita di situ banyak. Sementara ini belum optimal karena jaringannya dari zaman belanda. Sudah ada sejak 1927, sudah mengerak, karena umurnya sudah waktunya ganti, dan sering bocor juga,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Uang Tunai Rp 96,5 Juta dan Emas 20 Gram Raib di PN Semarang

Dengan optimalisasi ini, perumdam bisa menambah pelanggan baru lebih banyak. ’’Pengembangannya, 3.200 pelanggan sampai 2024. Jadi targetnya per tahun ada pelanggan baru 1.600 saluran,’’ tambahnya.

Peningkatan pelanggan ini seiring penuhi target nasional yang canangkan 10 juta sambungan rumah seluruh Indonesia sampai 2030. Angka itu khusus perpipaan melalui PDAM. Sementara itu, hingga saat ini, perumdam sendiri masih sentuh 20 persen penduduk di Kabupaten Mojokerto. ’’Artinya, perlu 40 persen lagi untuk penuhi target dari pusat 60 persen sambungan rumah penduduk,’’ tegasnya.

Untuk menjawab kekhawatiran petani atas mengecilnya debit air atas proyek ini, Fayakun menegaskan, jika debit sumber bendungan ini sebesar 3650 liter per detik. Sementara, izin yang didapatkan dalam perpanjangannya hanya 100 liter per detik. Hanya 3,5 persen dari debit air. ’’Otomatis tidak bisa lebih dari itu, karena ada meter induknya, ada bukti pembayaran pajaknya per bulannya ke provinsi. Jadi para petani tidak perlu khawatir soal proyek dari pusat untuk Kabupaten Mojokerto ini,’’ paparnya.

Baca Juga :  Nama Desa Japan dari Bahasa Belanda

Sebelumnya, sejumlah kelompok tani dari berbagai desa wadul DPRD Kabupaten Mojokerto. Mereka melayangkan protes atas proyek optimalisasi SPAM yang melakukan droping air dari sumber Kali Kromong, Kecamatan Pacet. Mereka menilai, proyek Kementerian PUPR ini mengancam penurunan debit air bersih yang dimanfaatkan warga.

’’Terus terang, awalnya kami sebagai gapoktan kaget dengan proyek optimalisasi SPAM yang sedang berlangsung ini. Petani khawatir proyek ini bakal berakibat pada penurunan debit air di Kali Kromong. Sementara itu, selama ini kami menggantungkan Kali Kromong untuk kebutuhan pengairan pertanian’’ ungkap ketua Gapoktan Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Rigen Sutrisno usai audiensi dengan DPRD. (ori/ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/