KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pengerjaan proyek rehabilitasi tiga puskesmas di kabupaten terancam molor dari jadwal yang telah ditentukan. Sebab, dengan sisa waktu yang mepet menjelang masa tenggat, capaian progres pembangunan masih rendah.
Seperti yang diungkapkan Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Ferdiana Azhar. Hingga kemarin (27/11), capaian progres proyek senilai Rp 4,8 miliar itu masih belum menyentuh 70 persen dari total pengerjaan. Tiga puskesmas itu antara lain Puskesmas Ngoro, Dawarblandong dan Bangsal. ”Kalau yang Ngoro sudah 65 persen, yang Dawarblandong 64 persen. Sedangkan yang Bangsal masih 55 persen pengerjaan,” ujarnya.
Mantan Kepala Puskesmas Mojosari ini menyebutkan, dari capaian tersebut semua tersisa waktu sebulan untuk menuntaskan pengerjaan rehabilitasi. Sebab, pengerjaan ketiga puskesmas itu ditarget rampung pada pertengahan Desember nanti. ”Iya, pengerjaan harus selesai 16 Desember nanti. Terutama yang Bangsal, minggu ini kami pastikan bisa capaiannya 60 persen,” papar dia.
Dian beralasan, lambannya progres pengerjaan rehabilitasi ini, lantaran terkendala dengan pelayanan kesehatan yang juga tetap berjalan. Agar tak mengganggu pelayanan, proses perbaikan pada puskesmas tak bisa digarap secara maksimal. ”Kayak pas pagi gitu, belum bisa dikerjakan karena pelayanan tetap buka dan ramai. Sehingga, pengerjaan baru bisa dimulai menyesuaikan dengan waktu kunjungan warga ke faskes,” ulasnya.
Menurut Dian, cuaca juga menjadi salah satu kendala pengerjaan proyek ketiga puskesmas. Musim penghujan dalam kurun dua bulan ini berdampak pada proses perbaikan faskes. ”Cuaca juga menjadi kendala dan jadi pengaruh. Bagian semennya nunggu kering baru bisa lanjut kerja,” jelas dia.
Kendati capaian progres masih rendah, Dian memastikan ketiga proyek ini bisa dikerjakan rampung sesuai masa tenggat. Sebab, ia sudah menerjunkan tim pengawas untuk memonitoring pengerjaan di masing-masing puskesmas. Adapun rehabilitasi di tiga puskesmas ini dilakukan untuk memperluas ruang pelayanan kesehatan. ”Ya, semoga tidak terlambat. Teman-teman di lapangan kami pastikan punya trik sendiri untuk segera menuntaskan proyek ini selesai tepat waktu,” bebernya.
Adapun rincian tiga proyek perbaikan gedung puskesmas ini di antaranya, Puskesmas Bangsal dengan pagu senilai Rp 1,1 miliar yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Serta Puskesmas Ngoro dan Puskesmas Dawarblandong dengan nilai pagu masing-masing sebesar Rp 1,8 miliar bersumber dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). (oce/ron)